Pemilihan Gubernur Jatim
Khofifah: Saya Petarung, Bukan Mau Bunuh Diri!
Khofifah Indar Parawansa optimistis menghadapi Pemilihan Kepada Daerah/Gubernur Jatim 2013.
"Karena saya kalau 5 hari di Jawa Timur, saya bisa 4 hari di daerah. Baru 1-2 hari di Surabaya. Di Jakartanya makin berkurang. Bisa 6 hari di Jawa Timur, 1 hari di Jakarta," ujarnya.
"Saya memang tukang turun ke daerah. Saya melakukan penyapaan di daerah. Bukan hanya menjelang Pilgub Jatim ini. Saya menyapa komunitas anytime, anywhere," ucapnya.
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso atau akrab disapa Bang Yos sebagai parpol pengusung, yakin Khofifah akan menang dengan modal pengalaman maju sebagai Cagub Periode lalu, 2008.
Paling tidak, dia tegaskan, modal suara dukungan ke Khofifah pada Pilgub periode yang lalu bisa dipertahankan, maka kemenangan sudah di depan mata. "Khofifah ini sebenarnya mempunyai dukungan riil. Kalau para pendukung Khofifah di 2008 bisa kita mobilisasi lagi, artinya kita hanya memperebutkan antara pemilih pemula dan Golput," ujarnya.
Optimis menang dalam Pilgub kali ini, juga didasarkan pada keyakinan akan dukungan dari mayoritas masyarakat dari Nahdlatul Ulama (NU) yang mendominasi masyarakat Jatim. "Jadi itulah dukungan di atas kertas," ucapnya.
Pilgub Jatim 2008 dilangsungkan dua putaran. Pada putaran pertama, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur (Jatim) menetapkan pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSA) sebagai pemenang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim.
Hasil penghitungan manual yang dilakukan KPU Jatim di Hotel Mercure, Surabaya, 11 November 2008, KarSa diusung koalisi PAN, Partai Demokrat, dan PKS dinyatakan unggul di 22 kabupaten, dengan perolehan suara 7.729.944 (50,20 persen).
Sedangkan rivalnya, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (KaJi) meraup 7.669.721 suara (49,80 persen). Pasangan ini unggul di 16 kabupaten.
Syaifullah yang diakrab disapa Gus Ipul dan Khofifah adalah dua tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang mengadu "nasib" Pilgub Jatim.
Hasil quick count (penghitungan cepat) sejumlah lembaga survei pada pemilihan putaran kedua mengunggulkan pasangan KaJi dengan selisih suara yang tipis. Namun hasil penghitungan manual KPU Jatim menunjukkan hasil yang lain. Pasangan KarSa justru unggal sebanyak 60.223 suara (0,4 persen) atas pasangan KaJi.
Tak menerima hasil penetapan KPU Jatim, kubu Khofifah akan melayangkan gugatan terkait dugaan kecurangan dan penggelembungn suara.
Setelah MK memutuskan menganulir perhitungan suara di beberapa tempat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menetapkan jumlah suara pasangan calon gubernur Jawa Timur Soekarwo-Syaifullah Yusuf atau Karsa, lebih tinggi dari kandidat lain Khofifah Indarparawansa-Mudjiono, 30 Januari 2009.
Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (KaJi) 7.626.757 suara sedangkan pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) 7.660.861 suara. Ada selisih 34.104 suara untuk Karsa atas Kaji.
Pengumuman resmi hasil pilkada Jawa Timur ini dilakukan setelah dilaksanakan proses pemilihan ulang pilgub Jatim di Kabupaten Sampang dan Bangkalan, serta penghitungan ulang di Kabupaten Pamekasan Madura seperti diperintahkan Mahkamah Konstitusi (MK). (tribunnews/andri malau)