Logistik untuk Korban Banjir Hanya Cukup untuk Dua Hari
Pengungsi yang menjadi korban banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Pengungsi yang menjadi korban banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung, masih membutuhkan bantuan, terutama sembilan bahan pokok. Di Dayeuhkolot, stok bantuan hanya tersisa dua hari ke depan.
Camat Dayeuhkolot, Agus Suhendar, mengatakan jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 3.958 unit, dengan 5.885 kepala keluarga dan 17.770 jiwa. Mereka mengungsi di sejumlah lokasi yang dinilai aman dari banjir.
"Bantuan yang dibutuhkan masih sembako. Ada yang mengungsi di kantor kecamatan, masjid besar, polsek, kantor PLN, dan kantor Koramil. Total pengungsi di semua lokasi tercatat sebanyak 259 kepala keluarga dengan 967 jiwa. Bantuan ya sembako, paling ini bertahan satu atau dua hari," katanya kepada Tribun, Selasa (12/2/2013).
Dia menambahkan, yang terkena banjir adalah warga Desa Dayeuhkolot, Desa Citeureup, dan Desa Cangkuang Wetan.
Sedangkan untuk Kecamatan Baleendah, sampai Selasa (12/2/2013) pagi, angka pengungsi dari Kelurahan Baleendah sebanyak 133 kepala keluarga dengan 507 jiwa. Ketinggian air berkisar antara 20 sampai 250 sentimeter di lima RW di Kampung Cienteung.
Camat Baleendah, Uka Suska Pujiutama mengatakan, untuk Kelurahan Andir pengungsi sebanyak 120 kepala keluarga dengan 527 jiwa. Air menggenangi rumah yang ada di 10 RW.
"Total pengungsi sebanyak 258 kepala keluarga, dengan 1.034 jiwa di rusunawa Baleendah. Untuk kebutuhan logistik sendiri, diperkirakan masih bisa sampai tiga hari ke depan," katanya kepada Tribun.
Camat Banjaran Agus Suhartono mengatakan, pihaknya, sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung untuk mendistribusikan obat-obatan disinfektan untuk sanitasi lingkungan. Dia khawatir, sisa-sisa banjir seperti lumpur dan air ini menjadi sumber penyakit.
"Selain itu, kami juga membuka posko kesehatan. Posko ini dibuka di dua Puskesmas yakni Banjaran dan Kiangroke. Khusus untuk korban banjir, kami bebaskan biayanya," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, ribuan warga mengungsi. Seperti di Cangkuang, tercatat 642 kepala keluarga dengan 2.041 jiwa, Banjaran sebanyak 315 kepala keluarga dengan 1.292 jiwa.
"Sedangkan Pamengpeuk sebanyak 176 jiwa, di Ciparay sebanayak 877 jiwa. Dayeuhkolot sebanyak 1.200, mengungsi di PLN. Untuk di Baleendah sendiri sebanyak 835 jiwa di Rusunawa Baleendah. yang menjadi korban akibat banjir ini sebanyak 5.498 kepala keluarga, dengan 23.508 jiwa," katanya
Total rumah yang terendam banjir di Kabupaten Bandung sampai Selasa (12/2) pagi, tercatat sebanyak 6.359 unit, yang tersebar di sejumlah kecamatan. Seperti di Banjaran, Pamengpeuk, Ciparay, Dayeuhkolot, dan Baleendah.
Kemarin, pergeseran tanah baru juga ditemukan dan mengancam tiga RT di Kampung Rancamulya, dan satu RT di Kampung Babakan Banjaran. Kedua kampung tersebut terletak di Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
"Ada pergeseran tanah. Sedangkan retakan yang lama, kami sudah melakukan pemantauan pekan lalu. Perlu kajian dari Dinas Sumber Daya Pertambangan Air dan Energi (SDAPE) dan Badan Geologi," ujarnya. (Tribun Jabar/guy)
Baca juga:
- Waspadai Mati Lampu Saat Genting
- Lukisan Kacanya Menyebar Hingga Belanda
- Jumlah Surat Suara Cacat Terus Bertambah
- Pengawasan Pajak di Bandung Kurang Optimal