Minggu, 5 Oktober 2025

Kematian Thin Ting Meninggalkan Misteri

Setelah koma selama empat hari di Unit Perawatan Intensif (ICU) RS Materna, korban penjambretan,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Kematian Thin Ting Meninggalkan Misteri
ist
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Setelah koma selama empat hari di Unit Perawatan Intensif (ICU) RS Materna, korban penjambretan, Khok Thin Ting alias Tini Kayasivi menghembuskan nafas terakhir, Selasa (12/2/2013).

Perempuan lajang 26 tahun itu meninggal misteri, karena pihak kepolisian belum menemukan titik terang kasus penjambretan yang dialaminya saat akan pulang kampung merayakan Imlek, Jumat (8/2/2013).   

Kerabat korban, Siu Hoa mengatakan, sejak pertama masuk rumah sakit, sebenarnya kondisi kasir PT Pelita Jaya tersebut hampir tidak tertolong. Thin Ting mengalami luka di kepala, paru-paru, serta tulang punggung dan tidak pernah sadarkan diri.

"Mungkin dia terjatuh dari becak sewaktu lajunya kencang," kata Siu Hoa saat dijumpai di RS Materna, Selasa.

Jenazah Thin Ting dibawa ke ruangan rawat di lantai empat RS Materna setelah dinyatakan meninggal sekitar pukul 10.00 WIB. Di ruangan itu, para jemaat Vihara Borobudur mendoakan almarhum.

Thin Ting dijambret di Jl Ahmad Yani/Kesawan saat naik becak bersama ayahnya menuju Stasiun Besar Kereta Api Medan, Jumat (8/2/2013). Lajang 26 tahun ini dan ayahnya, Long San, yang sakit-sakitan berencana merayakan Hari Imlek di kampung halaman, Aekkanopan, Labuhanbatu.

Menurut kepolisian, seorang penjual sate yang menyaksikan kejadian tersebut menceritakan, penjambretan dilakukan oleh tiga orang yang menggunakan dua sepeda motor sekitar pukul 21.00.

Thin Ting yang masih berada di becak terlihat tarik menarik dengan jambret sampai depan Restoran Tip Top dan akhirnya terhempas ke jalan raya. Keluarga menduga kemungkinan  bagian kepala yang pertama terbentur aspal.

Menurut Siu Hoa, penjambret membawa pergi tas milik keponakannya itu. Namun belakangan, seseorang menemukannya dan mengembalikan kepada keluarga di RS Materna. Ia tidak tahu apa saja yang diambil oleh para jambret, namun menurut para rekannya Thin Ting baru menerima tunjangan hari raya. "Tasnya sudah kembali. Ada uang sekitar Rp 300 ribu," katanya.

Seorang pria yang merupakan teman dekat Thin Ting mengatakan, ayah korban, linglung dan sulit ditanyai mengenai peristiwa malam itu. Setelah mengantar anaknya ke rumah sakit, Long San sempat melapor ke Polsek Medan Barat. Namun, entah mengapa pihak kepolisian mengaku belum menerima laporan.

"Ayahnya sudah sempat mendatangi Polsek Medan Barat. Namun, entah mengapa polisi mengatakan belum ada laporan. Saya juga kurang tahu bagaimana peristiwa persisnya. Saat ditanyai, ayahnya pun terlihat bingung," kata teman Thin Ting.

Keluarga almarhum Thin Ting meminta kepolisian agar mengusut penjambretan yang menyebabkan gadis tersebut meninggal. "Saya minta polisi perhatian karena ini sudah merengut nyawa," kata, Siu Hoa.

Menurutnya, jenazah akan dibawa ke Balai Persemayaman Angsapura, Jl Waja. Setelah itu dikremasikan dan dibawa ke kampung halaman.

Menurut keluarga, korban ke Medan untuk kuliah di IBBI. Sejak bekerja, Thin Ting tinggal bersama ayahnya di sebuah kontrakan Jl Brigjen Katamso, Gang Tangsi, Medan Maimun. Ibu dan abangnya telah berpulang lebih dulu.

"Abunya akan dibawa ke Rantauprapat. Abu almarhum Ibu dan  abangnya kan juga ada di sana," kata Siu Hoa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved