Kamis, 2 Oktober 2025

FKGH Ancam Adukan PGRI

Ratusan guru honorer ternyata belum sepebuhnya menerima tunjangan daerah dari pemerintah

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto FKGH Ancam Adukan PGRI
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah guru honorer dari Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) Kota Bandung membentangkan poster saat menggelar aksi damai di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (28/1/2013). Dalam aksinya para guru honorer ini mendesak pencairan tunjangan dan pihak PGRI belum juga memberikan tanggapan untuk penyelesaiannya. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

- Ratusan Guru Honorer Belum Terima Tunjangan

TRIBUNNEWS.COM  BANDUNG, - Ratusan guru honorer ternyata belum sepebuhnya menerima tunjangan daerah dari pemerintah. Padahal seharusnya mereka sudah menerima dana tersebut pada Desember 2012. Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) akan menempuh jalur hukum bila pihak PGRI yang menjadi lembaga terpilih untuk menyalurkan tunjangan ini tidak juga memberikan penyelesaian,

"Tunjangan ini dana hibah, seharusnya harus diberikan kepada yang berhak dan tidak ada istilah hangus karena data-data penerimanya sudah jelas," kata Ketua FKGH Kota Bandung, Yanyan Herdiyan, di Gedung Indonesia Menggugat, Senin (28/1/2013).

Menurutnya, pencairan dana tunjangan dilakukan dalam empat tahap. Untuk pencairan tahap pertama dan kedua digabungkan atau dirapel. Untuk pencairan tahap ketiga dan pencairan tahap empat, seharusnya dilakukan pada bulan November-Desember.

Yanyan mengatakan, dari hasil laporan guru-guru honorer di kota Bandung ke FKGH, ada guru yang bahkan belum menerima sama sekali pada setiap tahapnya. Ada juga laporan guru yang sudah menerima sampai tahap tiga, namun tahap empat belum menerima.

"Anehnya, ada yang menerima tahap 1, 2, dan 4. Tahap ketiganya justru tidak menerima, ini janggal sekali," katanya.

Dari hasil laporan sementara ke FKGH ada sekitar 500 guru honorer yang belum menerima tunjangan tersebut. Bahkan diprediksi masih bertambah karena FKGH masih terus menerima laporan dari para guru.

Menurutnya, guru-guru yang sudah mencoba konfirmasi ke PGRI tingkat kecamatan bahkan tingkat kota, namun jawaban yang diterima seakan-akan "dilempar-lempar" alias saling lepas tangan.

"Disinyalir ada pelanggaran, karena kami sudah memberi data jumlah guru honorer, tapi oknum PGRI mendata ulang bahkan banyak penerima yang justru bukan guru honorer yang dekat dengan mereka," katanya

Tercatat di FKGH yang berhak menerima honorer sebanyak 17.214 guru. Total dana tunjangan mencapai Rp 50,4 miliar. Bila masih ada 500 guru honorer yang belum menerima tunjangan, diakumulasi sekitar Rp 300 juta lebih yang belum dicairkan untuk mereka.

Ditemui di lokasi yang sama, Salman, guru SD Andir Mukti mengaku sudah menerima tunjangan dari tahap pertama hingga tahap ketiga. Namun yang disesalkan, dari 10 guru honorer yang ada di sekolahnya, hanya ia yang tidak menerima tunjangan tahap ke-4.

"Guru lain terima, saya tidak. Aneh kan? Saya sudah cek di empat bank yang berbeda, ternyata belum cair juga. Sudah cek ke petugas PGRI kecamatan, tapi seolah-olah katanya itu sudah ditangani PGRI kota," katanya.

Menurutnya, tunjangan langsung dari PGRI Kota Bandung ke rekening guru. Tapi yang mendata PGRI kecamatan. Pihaknya sempat menanyakan juga ke PGRI kota, namun jawabannya juga tidak sesuai harapan.

Baca  Juga   :

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved