Sabtu, 4 Oktober 2025

Damkar Ingin Bentuk Komunitas Siaga Bencana Kebakaran

UPTD Pemadam Kebakaran Kota Magelang berencana membentuk komunitas siaga bencana kebakaran

Editor: Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM  MAGELANG, - UPTD Pemadam Kebakaran Kota Magelang berencana membentuk komunitas siaga bencana kebakaran di pasar-pasar yang ada di kota sejuta bunga ini. Selain itu, Damkar juga mengusulkan agar setiap pasar yang ada, disiagakan mobil pemadam kebakaran.

"Pasar harus ada mobil Damkar supaya ada aksi tanggap cepat apabila muncul titik api, sambil menunggu petugas pemadam datang ke lokasi," kata Kepala UPTD Pemadam Kebakaran, Eko Yanuarso, Selasa (29/1/2013).

Ia mengatakan, mobil pemadam tersebut nantinya dapat dikelola oleh para paguyuban pedagang pasar, baik terkait perawatan maupun penggunaannya. Sedangkan untuk skil personel, pihaknya siap memberikan pelatihan secara intensif.

"Kita juga bersedia untuk menghibahkan satu unit mobil Damkar di pasar. Dan rencananya kita akan mengajukannya ke wali kota secepatnya. Karena sebenarnya Damkar memiliki tiga mobil saja sudah cukup," ujarnya.

Ia mengungkapkan, rencana itu untuk pertamaka kalinya akan diterapkan di Pasar Rejowinangun apabila sudah dihuni nantinya. Apabila langkah itu sukses, maka akan diberlakukan pada pasar-pasar lainnya di Kota Magelang.

Eko mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang berupaya menyusun pengajuan Raperda pos pemadaman di setiap kecamatan. Rencananya, tahun ini rencana tersebut diajukan ke DPRD.

Namun, lanjutnya, tentunya hal itu perlu didukung dengan saluran air di seluruh pelosok wilayah yang memiliki tiga kecamatan ini. Sebab, selama ini hidrant milik PDAM yang ada di Kota Magelang seluruhnya tidak berfungsi dengan baik.

"Meskipun ada hidrant, kondisinya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Air yang keluar hanya mengalir saja, tidak memiliki tekanan kuat untuk menyemprotkan," katanya.

Sementara itu, Pasca kebakarnya Pasar Stres, Kamis (24/1/2013) lalu, kini para pedagang mulai kembali melakukan aktivitas berdagang.

Dengan menumpang di los atau kios beberapa pedagang  yang ada di Blok
B dan C, mereka berupaya kembali menggelar sisa barang-barang yang
tidak terbakar.

“Kami mulai beraktivitas kembali berjualan agar para calon pembeli
tidak pergi,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Stres, Saryanto.

Saryanto mengatakan, aktivitas berjualan kembali tersebut dilakukan
juga untuk mengusir kebosanan setelah beberapa hari tidak berjualan
karena tempat  berdagangnya  rata dengan tanah setelah kebakaran itu.

Menurutnya, setelah kebakaran  yang terjadi  pada Kamis malam lalu,
puluhan pedagang yang sejak 2004 silam menempati  pasar yang
sebenarnya bernama “Pasar Tidar Baru” itu, terpaksa menganggur hampir tiga hari.

“Setelah dilakukan uji dari labfor kepolisian, para pedagang secara
kerja bakti membersihkan lokasi kebakaran dan baru Senin kemarin
kembali berjualan,” ujarnya.

Ia menambahkan, dari  segi pendapatan  yang didapat  selama dua hari terakhir pascakebakaran, pendapatan para pedagang masih jauh dari  yang diharapkan. Yakni, turun drastis hampir 60 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved