Sabtu, 4 Oktober 2025

Paksa Antar Pulang, Tetangga Perkosa Bunga di Kebun Karet

Nasib naas dialami Bunga (14), seorang siswi kelas 9 sebuah sekolah menengah tingkat pertama

Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Nasib naas dialami Bunga (14), seorang siswi kelas 9 sebuah sekolah menengah tingkat pertama (SMP) negeri di  Kundur. Sepulang mengikuti lomba keagamaan Bunga diduga diperkosa.

Kasus dugaan pemerkosaan yang dialami Bunga hingga kini belum dilaporkan ke polisi. Namun pihak keluarga sudah mengajak putrinya untuk melakukan visum di mana hasilnya Bunga diperkosa. "Dia belum mau ditemui siapa pun. Dia masih trauma katanya. Dia mengaku diperkosa tetangganya sendiri," kata seorang teman sekolahnya, sebut saja Puteri kepada Tribun, kemarin siang.

Keluarga korban sebelumnya masih tak percaya kalau anaknya mendapat musibah seperti itu. Mereka baru mengetahui setelah mendapat laporan dari temannya. Kepada temannya juga Bunga memberi tahu siapa pelaku yang memperkosanya. Dan kejadian itu terjadi di lokasi perkebunan karet yang saat itu susasana sedang sepi, Minggu (27/1/2013).

Kepada temannya, Bunga mengaku mengenal sosok pria tersebut karena rumahnya masih satu desa. Pria ini pun membujuk dirinya untuk mau diantar pulang. Namun sayang, di tengah perjalanan Bunga dipaksa untuk berhubungan badan. Bukan hanya itu, gadis malang ini juga mendapat perilaku kasar dari pelaku.

Sementara tetangga korban membenarkan kasus yang dialami Bunga. Mereka juga mengakui bilamana kondisi Bunga masih trauma dengan kejadian itu. "Saya sudah dengar informasi itu. Tapi katanya Bunga masih trauma, makanya mungkin besok (hari ini), baru bikin laporannya," ujarnya
     
Kapolsek Kundur Barat Kundur Utara AKP Burhanudddin yang dikonfirmasi wartawan mengaku belum menerima adanya laporan kasus pemerkosaan tersebut. "Kita sudah cek ke pos polisi di Teluk Radang dan ke SPK (sentra pelayanan kepolisian), belum ada laporan itu," kata Burhanuddin singkat melalui sambungan telepon.
     
Setelah mendengar kasus tersebut, puluhan warga di desa itu ikut mencari si pelaku. Sayangnya pelaku sudah tidak dapat lagi ditemukan. Hanya sepeda motornya saja yang ditinggalkan di di dekat rumah Sekwan (Sekretaris Desan) di Desa Kundur.
     
"Kami geram dan mencarinya kemana mana. Tau taunya tidak ada. Dan kita dapat informasi, hanya dapat motornya yang disimpan di dekat rumah pak Sekwan (di Desa Kundur red)," kata seorang warga yang juga enggan disebut nama kemarin. (Tribun Batam/msa)

Baca juga:

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved