Warga Gang Kamboja Ini Hanya Mengharap Lauk Dari Majikan
Menjadi miskin tentu tak pernah menjadi cita-cita Muhammad Amin (57) dan istrinya Rahmawati (40). Sejak lumpuh karena terserang stroke

Dari bekerja selama sebulan, ia mendapatkan upah Rp800 ribu. Uang itulah yang dia gunakan untuk membeli beras, membayar listrik dan air termasuk membeli obat-obatan yang dibutuhkan sang suami.
"Yah untuk itu saja. Mana ada untuk ditabung," katanya.
Selain mendapatkan upah, sang majikan juga masih berbaik hati dengan memberikan lauk untuk dibawa pulang ke rumah.
Kini, di gubuk yang dibangun sejak tahun 1989 itu, keluarga ini harus bisa bertahan hidup dalam kemiskinan. Sejumlah program jaminan sosial dari pemerintah, tak mampu mengangkat mereka dari kemiskinan.
"Yah begini-begini saja kami. Rumah juga mau dibesarkan tidak mungkin. Tanahnya cuma begini. Untung juga kami tidak menyewa. Kalau tidak, mana cukup uang," kata Amin yang mulai merantau ke Nunukan sejak 1985.
Baca Juga :
- Kapolda : Aiptu Asiah Akan Diproses Bila Terbukti Bersalah 11 menit lalu
- Warga Sempulang Keluhkan Saluran Air 17 menit lalu
- Hasil Quick Count 3 Lembaga Survei: Sayang Menang 19 menit lalu