Pemilihan Gubernur Sulsel
Rudiyanto: Mau Membantu Jangan Berbelit-belit
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa dan Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) menyampaikan program
Laporan Wartawan Tribun Timur, Yasdin
TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa dan Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) menyampaikan program KTP saktinya kepada warga Bulukumba.
Hanya dengan bermodalkan KTP, pasangan nomor urut tiga ini menjanjikan program pendidikan dan kesehatan gratis yang berkualitas dan paripurna. Dua program tersebut menjadi prioritas Garuda-Na untuk memperjuangkan hak dasar rakyat Sulsel.
Calon Gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa mengatakan, pengalamannya menerapkan program pendidikan dan kesehatan gratis sejak 2003 di Sinjai telah menjadi bekal bagi Garuda-Na untuk mewujudkannya di Sulsel.
Menurut Rudi, untuk membantu rakyat Sulsel tidak boleh dengan cara yang berbelit-belit dan melalui proses yang panjang dan rumit sehingga rakyat secara cepat mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan gratis.
Dia pun menyindir rivalnya, pasangan Ilham-Aziz (IA) yang mengeluarkan program 9 IA bebas. " Tidak perlu pakai kartu 9 bebas karena urusnya repot. Cukup perlihatkan KTP ini, dimanapun bisa dipakai," kata Rudi menyindir IA dalam orasi politiknya dalam kampanye akbar Garuda-Na di Lapangan Pemuda, Bulukumba, Sabtu (12/1/2013).
Rudi menegaskan, pendidikan dan kesehatan gratis yang akan diterapkannya juga berbeda dengan pasangan petahana, Syahrul-Agus (Sayang). Jik Rudi- Nawir terpilih, pendidikan dan kesehatn gratis bisa dinikmati tanpa membayar sepeser pun karena 100 persen dibiayai oleh pemerintah provinsi (pemprov).
"Contohnya ambulans yang digunakan gratis, namun di Bulukumba ini tidak bebas. Pada saat naik gratis, pada saat turun bayar. Hanya dua botol infus, lewat dari itu bayar. Pelayanan kesehatan macam apa itu. Di sektor pendidikan juga begitu, kalau tidak bisa beli seragam dan sepatu ke sekolah, bisa menggunakan baju biasa dan tidak pakai sepatu ke sekolah. Tidak boleh ada anak-anak yang tidak sekolah," ujarnya.