Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilihan Gubernur Jatim

Survei: Hanya Gus Ipul yang Bisa Tandingi Pakde Karwo

Pakde Karwo dan Gus Ipul merupakan dua nama dengan elektabilitas paling tinggi dibandingkan calon lain, dimata para kiai di Jatim.

zoom-inlihat foto Survei: Hanya Gus Ipul yang Bisa Tandingi Pakde Karwo
TRIBUNNEWS.COM/Dok
Wagub Jawa Timur, Saifullah Yusuf

Laporan Wartawan Surya, Mujib Anwar

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sulitnya mencari lawan tanding jika Soekarwo (Pakde Karwo) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tetap maju sebagai pasangan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2013 mendapat justifikasi.

Pasalnya, Pakde Karwo dan Gus Ipul merupakan dua nama dengan elektabilitas paling tinggi dibandingkan calon lain, dimata para kiai di Jatim.

Hasil survei yang dilakukan lembaga Presisi Poll yang dirilis, Senin (18/12/2012) menegaskan hal itu. Berdasar laporan hasil survei tentang pendapat pimpinan Pondok Pesantren di Jatim Menjelang Pilkada Gubernur 2013, selisih elektabilitas Pakde Karwo dan Gus Ipul sangat tipis, hanya 2 persen.

Soekarwo menduduki posisi teratas dengan 35,3 persen suara.Sedangkan Gus Ipul 33,3 persen. Di bawah keduanya, baru nama Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dengan 6,7 persen atau selisih yang cukup jauh, yakni 28,6 persen dari Pakde Karwo. 24,7 persen suara. Sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Elektabilitas Cagub tersebut didapat melalui pertanyaan terbuka: Jika Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim dilaksanakan hari ini, siapakah yang Bapak anggap layak menjadi Gubernur Jatim mendatang?

Direktur Eksekutif Presisi Poll Heliosa Soerwiyanto mengatakan, survei dilakukan lembaganya pada 1-5 Desember 2012 lalu dengan menggunakan metode purposive sampling method (non probability sampling) dengan margin error 5 persen.

Sampel responden yang dipilih adalah 15 kiai yang menjadi pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Jatim, dengan kriteria memiliki santri diatas 1.000 orang, selama ini menjadi kiblat politik Jatim, dan sering dikunjungi atau dimintai restu oleh calon kepada daerah maupun tokoh politik nasional karena dinilai memiliki pengaruh untuk mendulang suara dari para santri, alumni, dan masyarakat sekitar ponpes.

Ke 15 ponpes tersebut, masing-masing Ponpes An-Nuqoyah Sumenep, Ponpes Syaikhona Muhammad Cholil Bangkalan, Ponpes Al-Fitroh Surabaya, Ponpes Mambaus Sholihin Gresik, Ponpes Sunan Drajat Lamongan, Ponpes Langitan Tuban, Ponpes Al-Islam Ponorogo, Ponpes Lirboyo Kediri, Ponpes Darul Ulum Jombang, Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Ponpes Nurul Huda Malang, Ponpes Salafiyah Pasuruan, Ponpes Genggong Probolinggo, Ponpes Al-Qodiri Jember, dan Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Situbondo.

”15 pengasuh pondok pesantren yang kita survei tersebut mewakili kawasan yang ada di Jatim, yakni Madura, Arek (Metropolis), Pantura, Mataraman, dan Tapal Kuda,” ujar Heliosa kepada surya.co.id, Senin (18/12/2012).

Menurut Heliosa, meski elektabilitas Pakde Karwo masih unggul tipis dibandingkan Gus Ipul, para kiai lebih menginginkan Gus Ipul maju sebagai Cagub daripada Pakde maupun Khofifah.

Pertimbangannya Gus Ipul merupakan kader NU dan para kiai ingin Gubernur Jatim dipegang orang NU. ”Ada 11 pondok pesantren yang ingin Gus Ipul maju Cagub diusung NU. Para kiai juga ingin calon dari NU yang maju hanya satu orang saja,” tegasnya.

Majunya satu calon tersebut, lanjut Heliosa sangat penting untuk soliditas dan pendulangan suara dari kaum Nahdliyin yang mayoritas di Jatim. Jika Gus Ipul dan Khofifah sama-sama maju Cagub, para kiai yakin Pilgub akan dimenangkan oleh Pakde Karwo.

”Jika Gus Ipul jadi maju Cagub, maka Cawagub yang digandeng harus dari non NU,” imbuh Heliosa, seraya menimpali bahwa untuk posisi Cawagub ini, yang lebih cocok digandeng adalah figur nasionalis dari wilayah Mataraman.

Disinggung terkait mulai lunturnya peran dan posisi kiai pengasuh ponpes sebagai patron untuk pendulangan suara dalam Pilgub maupun Pilkada? Heliosa yakin kiai tetap bisa menjadi patron untuk mendulang banyak suara. Selain punya pengaruh yang cukup luas, para kiai juga aktif di berbagai organisasi lain.

Ditambahkan, saat ini di Jatim terdapat sekitar 6 ribu ponpes yang terdaftar. Dari jumlah itu, terdapat 80 ponpes yang jumlah santrinya diatas 2 ribu orang, 200 ponpes dengan santri diatas 1.000 orang. Jika ditotal, jumlah santri yang nyantrik dan belajar ilmu agama di 6 ribu ponpes di Jatim berkisar antara 80-90 ribu orang.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved