Terduga Teroris
Ali Bawa Tamu Pemuda Ke Rumah
Sehari pasca penangkapan terduga teroris Ali Zaenal Abidin, rumah keluarganya di Dusun Ngruki RT 05 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol,
TRIBUNNEWS.COM SOLO, – Sehari pasca penangkapan terduga teroris Ali Zaenal Abidin, rumah keluarganya di Dusun Ngruki RT 05 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo masih tertutup rapat. Ayah dan ibu Ali tak mau ditemui dan mengusir setiap tamu yang datang.
Pintu teralis rumah yang terletak di gang kecil tepi jalan Semenromo ini terkunci dari dalam. Pintu rumah juga sama, tertutup rapat. Tuan rumah yakni Nur Adib dan Wartiyem tetap tak bersedia memberikan terkait penangkapan anak keduanya oleh Densus 88 di Purbalingga, Minggu (16/12/2012) kemarin.
Edy Sutopo, Ketua RT 5 RW 17 mengatakan, pihak keluarga Ali tak menghubungi perangkat desa pasca penangkapan. Kedua orangtua Ali bahkan malah semakin tertutup dengan warga sekitar. “Sepertinya malah semakin tertutup. Saya pikir wajar akibat sedikit mengalami shok karena sang anak ditangkap lantaran dituduh terlibat terorisme,” katanya, Senin (17/12).
Sebelumnya, dua warga Cemani juga ditangkap oleh tim Densus 88 pada Senin (10/12) lalu. Keduanya adalah penjual kebab yang biasa berjualan di sekitar ponpes Al Mukmin Ngruki. Namun Edy memastikan bila Ali tak berteman dekat dengan kedua terduga teroris itu. “Bukan, mereka tak berteman. Beda grup,” kata Pak RT yang juga seorang ahli gigi ini.
Ali ditangkap Densus lantaran dituduh terlibat dalam aksi serangan terhadap polisi yang menewaskan Bripka Dwi Data di pos polisi Singosaren. Ali dianggap masuk jaringan Farhan dan Mukhsin, dua terduga teroris yang tewas ditembak Densus. Edy mengaku tak tahu apakah Farhan dan Mukhisn pernah mendatangi ke rumah Ali.
Namun sejak selama tinggal di Dusun Ngruki, Ali memang kadang membawa teman seumuran ke rumah. Tak jelas apakah kedatangan tamu untuk sekedar silaturahmi atau ada maksud lain. “Saya belum pernah lihat wajah Farhan dan Mukhsin, jadi tak tahu. Kalau tamu sesama anak muda, beberapa kali Ali memang membawa ke rumah,” kata Edy lagi.
Pihak Ponpes Al Mukmin masih belum bisa memastikan apakah Ali Zaenal Abidin memang alumnus atau tidak. Sebab untuk memastikan masih harus dilakukan pengecekan identitas apakah data memang benar-benar sesuai. Sebelumnya Abdurrahim Ba'asyir pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, mengaku memang ada santri yang bernama Ali Zaenal Abidin.
Anak kandung Abu Bakar Ba’asyir ini mengenal Ali sebagai santri yang cukup cerdas dalam berbagai macam pelajaran. Saat disinggung apakah Ali berteman dekat dengan Farhan dan Mukhsin yang juga pernah menjadi santri di Ngruki, Iim sapaan akrabnya mengaku kurang tahu. “Kalau memang benar Ali yang ditangkap itu adalah Ali yang ada didata pesantren, saya sangat terkejut. Tapi saya harap polisi tak terus-terusan menyudutkan Ngruki,” katanya. (dik)
Baca Juga :
- Polisi Sita 100 Liter Miras dari KM Awu 10 menit lalu
- Polsek Medan Timur Amankan Agen dan Pembeli Togel 17 menit lalu
- Gubernur Syahrul Mangkir Ikuti Rapat Paripurna 20 menit lalu