Pemilihan Gubernur Jatim
Pakde Karwo Persilakan Gus Ipul Nyalon Cagub Jatim
Duet pasangan incumbent Soekarwo – Saifullah Yusuf (KarSa) terancam tidak berlanjut maju lagi dalam Pilgub 2013
Laporan Wartawan Surya, Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Duet pasangan incumbent Soekarwo – Saifullah Yusuf (KarSa) terancam tidak berlanjut maju lagi dalam Pilgub 2013. Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo, mempersilakan, jika Gus Ipul (panggilan Saifullah Yusuf) ingin berpisah dan maju sendiri sebagai calon gubernur (Cagub).
Menurut Pakde Karwo, dirinya tidak mempermasalahkan jika Gus Ipul yang menjadi pasangannya dalam Pilgub 2008 memilih berpisah dengannya. Alasannya, di era demokrasi mencalonkan diri dan maju Cagub merupakan hak seseorang.
”Makanya kalau Gus Ipul mau maju (Cagub), saya tidak boleh melarang. Itu hak dia, dan hak seseorang tidak boleh dilarang dengan subyektifitas kita,” tegasnya di Gedung Negara Grahadi, Selasa (27/11/2012).
Sikap menghormati hak seseorang tersebut, kata Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini, sudah diyakininya sejak lama. Sehingga Pakde Karwo dapat memahami, jika pada akhirnya Gus Ipul memilih jalan lain. ”Gak apa-apa, saya katakan sejak dulu itu merupakan hak,” tandasnya.
Namun hingga saat ini, pihaknya, lanjut Pakde yang juga Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa nasional Indonesia (PA GMNI) Pusat ini ingin tetap menggandeng Gus Ipul sebagai pasangannya dalam pemilihan Gubernur Jatim periode 2014-2019. ”Kalau saya ditanya, ya saya kepingin degan Gus Ipul,” imbuhnya.
Terkait gagalnya keinginan mempercepat deklarasi KarSa jilid II, dari rencana awal 12 Pebruari 2013 atau bersamaan dengan HUT Pemerintahan KarSa ke-4 menjadi paling lambat akhir tahun ini, Pakde menyikapinya santai. Menurutnya, jika Gus Ipul menyatakan belum siap untuk deklarasi, tentu rencana deklarasi tersebut belum dapat diwujudkan.
”Saya memang mengajak dipercepat. Tapi saya kan tidak bisa memaksa orang, sampean sendiri kan yo gak gelem dipekso. Nah, itu jawabannya,” ujarnya.