Kamis, 2 Oktober 2025

Satu Keluarga di Lembata Terkena AIDS

Satu anggota keluarga ini sudah meninggal, sedangkan tiga yang lainnya mendapat pendampingan khusus di salah satu yayasan di Kupang.

Editor: Budi Prasetyo

Laporan Wartawan Pos Kupang, Felix Janggu

TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA--Pemerintah Kabupaten Lembata harus gusar menghadapi meningkatnya kasus AIDS di daerah itu. Per Oktober 2012, terdapat 36 penderita HIV/AIDS terawat. Bahkan empat diantara penderita adalah satu keluarga utuh. Satu anggota keluarga ini sudah meninggal, sedangkan tiga yang lainnya mendapat pendampingan khusus di salah satu yayasan di Kupang.

Dua mahasiswa yang mengidap HIV/AIDS kuliah di Malang, Jawa Timur. Satu sudah meninggal dunia dan satunya lagi sedang bergulat dengan penyakitnya.

Selain mahasiswa, ada PNS, tenaga kontrak, dan masyarakat umum. Diantara penderita ada yang pernah merantau di Malaysia. Tetapi yang mencengangkan lebih banyak penderita tidak pernah merantau.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun kepada Pos Kupang di Lewoleba, Minggu (21/10/2012). Viktor menambahkan perlu diwaspadai anak-anak usia sekolah. Sebab berdasarkan data dari dinas"Perselingkuhan seperti tren di Lembata saat ini. Perempuan suka suami orang. Laki-laki suka istri orang, sudah kayak binatang saja, kesehatan, usia SMP malah paling banyak mengidap Penyakit Menular Seksual (PMS).

Jika memakai kalkulasi fenomena gunung es, maka sekitar 60-80 persen masyarakat Lembata sudah terindikasi terinfeksi HIV/AIDS.

Meningkatnya penularan HIV/AIDS di Lembata karena perilaku hubungan seksual yang sembarangan.

"Perselingkuhan seperti tren di Lembata saat ini. Perempuan suka suami orang. Laki-laki suka istri orang, sudah kayak binatang saja," kata Viktor.

Lalu perilaku seksual anak muda di Lembata sudah sampai pada tingkat anak sekolah menengah pertama. Ini terlihat dengan meningkatnya PMS di anak pelajar SMP.

Viktor mengharapkan pemberantasan HIV/AIDS di Lembata harus menjadi perang bersama. "Sosialisasikan HIV/AIDS di gereja, di masjid, di sekolah dan di mana-mana saja, harus dilakukan secara rutin.*

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved