Pemilihan Gubernur Sulsel
Polda Sulselbar Pelajari Titik Pengamanan Pilgub
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Polda Sulselbar) mempelajari titik-titik pengamanan di sekitar Tempat Pemungutan Suar
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR -- Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Polda Sulselbar) mempelajari titik-titik pengamanan di sekitar Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk diterapkan saat pemungutan suara Pilgub Sulsel 22 Januari 2013 mendatang.
Polda Sulselbar menggandeng KPU Kota Makassar menggelar simulasi pemungutan suara untuk dapat gambaran pengamanan di sekitar TPS saat pemungutan suara nanti di lapangan SPN Batua, Makassar, Kamis (11/10).
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas mengatakan pelaksanaan simulasi ini substansinya bukan pada tata cara pemungutan suara tetapi lebih pada teknis pengamanan pilgub di mulai dari TPS.
"Kalau tata caranya yang mau dilihat buat apa, TNI dan Polri sesuai undang-undang tidak memiliki hak pilih, substansinya ini sebenanrnya lebih pada teknis pengamanan," kata Jayadi.
Agar memperoleh gambaran suasana yang sesungguhnya, simulasi pun dibuat semirip mungkin. Termasuk diwarnai dengan aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh peraga pemilih yang diboyong oleh KPU Makassar.
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, panitia pelaksana melakukan improvisasi guna menyamarkan hal-hal yang dapat ditafsirkan dengan kandidat tertentu di Pilgub Sulsel yang sesungguhnya.
Misalnya, pasangan calon yang ada dalam lembaran kertas suara menggunakan nama-nama buah, jumlah pasangan calon ada empat, nama provinsi menjadi Provinsi Jujur, Kecamatan Adil, dan TPS pun dinamai TPS Istimewa.
"Sengaja kita tidak menggunakan nama simulasi pilgub Sulsel tapi kita rubah untuk menghindari multi interpretasi dari masyarakat," lanjut Jayadi.
Wakapolda Sulselbar, Brigjen Syahrul Mamma di temui usai simulasi pun mengatakan hal serupa. Dari simulasi singkat tersebut, ia mengaku telah mendapatkan gambaran di titik-titik mana saja yang rawan di setiap TPS dan mengetahui alur pengamanan.
"Soal berapa yang akan diturunkan itu di sesuaikan dengan kemungkinannya terjadi kerawanan, setiap TPS tentu berbeda-beda tingkat dan jumlah peronil yang diturunkan," kata Syahrul. (din)
Simulasi diikuti oleh empat pasangan calon, masing pasangan cagub-cawagub Mangga-Pisang, Apel-Pepaya, Pear-Strawberry, dan Nanas-Jeruk. Pasangan Apel-Pepaya memperoleh 'suara' terbanyak yakni 13 Suara dari 21 suara sah yang diperebutkan. (din
Baca Juga :
- Guru Ngaji di Tebo akan Disejahterakan 15 menit lalu
- 60 Persen Guru di Bungo Masih Gaptek 22 menit lalu
- AISKI Sosialisasi BiTumMan di Kepulauan Riau 24 menit lalu