Kekeringan, Murid SD Bawa Air ke Sekolah
Pelajar di SD Negeri Banyuurip 2 Banyuurip Tegalrejo Magelang mendapat tugas untuk membawa air bersih dari rumah masing-masing
TRIBUNNEWS.COM MAGELANG, - Pelajar di SD Negeri Banyuurip 2 Banyuurip Tegalrejo Magelang mendapat tugas untuk membawa air bersih dari rumah masing-masing saat berangkat ke sekolah. Hal tersebut terpaksa dilakukan menyusul mengeringnya sumur di sekolah tersebut, akibat kemarau panjang.
Asrimiyati, Kepala sSekolah SD Negeri Banyuurip 2 mengungkapkan, instruksi tersebut dikeluarkan sejak seminggu yang lalu. Akibat sumur kering, katanya, praktis kebutuhan air bersih para siswa dan guru tidak terpenuhi, seperti buang air kecil, cuci tangan dan lain-lain.
"Baru musim ini saja sekolah kami kesulitan air bersih, dulu tidak pernah. Sejak sumur kering kami tidak bisa isi air bak toilet. Toilet jadi kotor dan bau. Jelas mengganggu kenyamanan," jelas Asrimiyati, Senin (10/9/2012).
Asrimiyati menjelaskan, setiap murid dari kelas 1 hingga 6 yang berjumlah total 150 orang diimbau untuk membawa air secukupnya. Boleh menggunakan botol bekas air mineral ataupun jeriken kecil. Kemudian air bersih yang mereka bawa dikumpulkan dan ditampung di dalam ember dan baskom yang disediakan sekolah. Lalu air tersebut bisa digunakan para murid untuk buang air kecil atau sekedar cuci tangan.
Instruksi tersebut, kata Asrimiyati, tidak bersifat memaksa dan hanya sementara saja, hingga air sumur kembali normal. Pihaknya menjelaskan, dan memberi pengertian kepada para siswa kalau sekolah sedang kekurangan air. Air bersih sangat penting untuk keperluan mereka sendiri. "Kalaupun ada yang lupa tidak bawa ya tidak masalah, namanya juga anak-anak. Kebetulan mayoritas siswa-siswa yang sekolah di sini rumahnya dekat, sekitar sekolah ini saja, jadi tidak terlalu berat kalau hanya bawa sebotol air," imbuhnya.
Sejauh ini, pihaknya belum memohon bantuan dari pihak manapun. Mereka baru mengupayakan sendiri dengan memanggil jasa penguras sumur. Jika upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil, maka kemungkinan pihaknya baru akan meminta bantuan atau membeli air bersih.
Ditambahkan Sri Budiarti, guru kelas 1, air yang dibawa anak didiknya cukup membantu. Apalagi tidak jarang ada siswa yang masih mengompol di sekolah khususnya siswa kelas 1. "Sementara ini air yang dibawa anak-anak cukup bermanfaat meskipun tidak banyak. Selain itu, bisa mendidik anak hidup hemat, peduli dan mencintai lingkungan," ujar Sri.
Sementara itu, menurut Murtini, salah satu orang tua murid, imbauan pihak sekolah bisa dimaklumi karena memang kondisi sumur yang kering. Apalagi air tersebut juga digunakan untuk kebutuhan mereka sendiri. "Saya kira tidak memberatkan ya, cuma sebotol air sehari, toh airnya dipakai untuk mereka sendiri. Mudah-mudahan benar bermanfaat dan sumur segera normal," ujar Murtini.
Baca Juga :
- Maling Gondol 49 Ponsel 8 menit lalu
- Kontra Sniper Sepanjang Rute Kunjungan RI 1 di Pekanbaru 8 menit lalu
- 67 Desa di Tuban Krisis Air Bersih 14 menit lalu
- Giliran ACCmi Mendaftar di KPU 17 menit lalu