67 Desa di Tuban Krisis Air Bersih
Dan yang terparah adalah Kecamatan Semanding. Di sana, krisis air bersih terjadi di 8 desa dengan
TRIBUNNEWS.COM,TUBAN - Kekeringan di berbagai wilayah terus berlanjut seiring kemarau panjang yang terjadi. Hingga saat ini, terhitung sudah ada 37.124 keluarga di 67 desa dari 6 wilayah kecamatan di Tuban kesulitan mendapat air bersih.
Kondisi ini terjadi menyusul mengeringnya puluhan debit mata air dan ribuan sumur tradisional milik warga lantaran kemarau panjang yang melanda beberapa bulan terahir.
Berdasarkan data dari kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengelolaan Sumberdaya Air (BPSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, kemarau panjang telah mengakibatkan 67 desa di 6 kecamatan di Tuban mengalami krtisis air bersih.
6 Kecamatan itu antara lain, Kecamatan Keduruan, Grabagan, Kerek, Bancar, Senori, dan Semanding. Dari jumlah itu, krisis air yang terparah dialami warga Kecamatan Semanding, Senori dan Grabakan.
Di Kecamatan Senori ada 10 desa dengan jumlah warga terdampak sebanyak 8.983 keluarga. Sedangkan di Kecamatan Grabagan melanda 11 desa dengan jumlah keluarga yang kesulitan air bersih sebanyak 11.783 keluarga.
"Dan yang terparah adalah Kecamatan Semanding. Di sana, krisis air bersih terjadi di 8 desa dengan jumlah warga yang mengalami kesulitan air bersih mencapai 14.780 keluarga," ungkap Kepala Seksi Operasional BPSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom Senin (9/9/2012).
Dan menurutnya, jumlah itu sangat mungkin terus bertambah karena data ini merupakan hasil pendataan pekan lalu. Data tersebut merupakan pendataan yang dilakukannya kerjasama dengan instansi terkait dan Pemkab setempat.