50 Orang Kena Ubur-ubur Saat Lakukan Tradisi Padusan
Kegembiraan padusan kali ini kembali diwarnai dengan banyaknya wisatawan yang terkena sengatan ubur-ubur.
TRIBUNNEWS.COM BANTUL, Ribuan wisatawan memadati pantai Parangtritis Kamis (19/7/2012) siang. Menjelang hari pertama bulan Ramadan 1433 Hijriah tahun ini tradisi padusan atau mandi besar dengan tujuan membersihkan diri untuk menyambut bulan puasa dilaksanakan dipantai ini.
Kegembiraan padusan kali ini kembali diwarnai dengan banyaknya wisatawan yang terkena sengatan ubur-ubur. Sedikitnya sudah 50an orang menjadi korban sengatan hewan laut yang bentuknya mirip dengan buih air laut ini, dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Marwah (12) beserta ayahnya Muhammad Rudi (40) mengerang kesakitan karena terkena sengatan biota laut ini.
"Tadi anak saya mengira itu cuman buih air laut. Kemudian diambil dan ekor nya yang panjang warna kebiru-biruan sempat mengenai kaki saya. Sesaat kemudian kami terasa panas sekali seperti disengat tawon, " ujarnya usai mendapat perawatan Tim SAR, Kamis (19/7).
Rudi datang bersama anak istrinya asal Lampung untuk liburan sekaligus melakukan tradisi padusan tahunan ini.
Sama halnya dengan Davi (3) dan ayahnya Widodo (35) wisatawan asal
Solo ini juga apes terkena sengatan ubur-ubur, masing-masing di lengan sebelah kiri.
"Ya tadi lagi main air, tiba-tiba Davi menjerit terus bilang panas. Saya pun tak berapa lama merasakan panas, ternyata kena ubur-ubur," ungkapnya pada Tribun, Kamis (19//20127).
Korban lain, Rini (16) wisatawan asal Pakem Sleman yang datang bersama kekasihnya Rirom (17) ini terpaksa harus dibantu oksigen karena sesak nafat setelah tersengat ubur-ubur.
"Tadi kami main air dari habis dzuhur. Tiba-tiba jam 3 an pas mau main ombak, dia (Rini. Red) kerasa panas dan sesak, lalu kami segera ke Pos SAR," ujar Rirom pada Tribun sembari menunggui Rini mendapatkan perawatan oleh Tim SAR.
Dari pantauan Tribun di Pos Tim SAR pantai Parangtritis, korban sengatan ubur-ubur silih berganti berdatangan. Mulai dari dewasa hingga anak-anak.
Sementara itu menurut Komandan SAR pantai Parangtritis Ali Joko Sutanto mengatakan, pihaknya sudah berusaha mengingatkan pengunjung tentang bahaya sengatan ubur-ubur.
"Kami melalui patroli pantai sudah melakukan peringatan pada pengunjung, bahkan kami pungut ubur-ubur tersebut sepanjang pantai," ungkapnya.
Pihaknya juga sudah mengerahkan seluruh anggota SAR dibantu Pol Airut, dan SARDA DIY serta Protari Adventure Club untuk mengantisipasi korban sengatan ubur-ubur.(yud)
Berita Terkait :
- Mobil Internet di Watampone Menganggur 10 menit lalu
- Polisi Kembali Tangkap Pengusaha Tahu Berformalin 27 menit lalu
- Boyman: Pawai Ta'aruf Khasanah Budaya Islam 35 menit lalu
- Kereta Pengangkut Split Anjlok di Kulonprogo 41 menit lalu
- Dermaga I Bakauheni Sudah Siap Untuk Pemudik 45 menit lalu
- Polisi Sita Ribuan Miras Seharga Rp 700 Juta