Sabtu, 4 Oktober 2025

DIY Surplus Sapi Potong

Meskipun harga daging sapi melonjak,namun Dinas Pertanian DIY menjamin stok sapi potong yang ada saat ini masih aman

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto DIY Surplus Sapi Potong
IST
Sapi potong

Laporan Wartawan Tribun Jogya/ Gaya Lufityanti

TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - Meskipun harga daging sapi melonjak,namun Dinas Pertanian DIY menjamin stok sapi potong yang ada saat ini masih aman. Berdasarkan pemantauan di kantong-kantong produksi, jumlah sapi potong mengalami surplus. "Saat ini DIY mempunyai 12 ribu sapi potong yang tersebar di Segoroyoso, Prambanan, Sleman dan Semanu," ujar Kepala Dinas Pertanian DIY, Nanang Suwandi pada Sabtu (15/7).

Harga daging sapi yang ada di pasaran sekarang ini cukup bervariasi, mulai Rp 70 ribuan hingga Rp 80 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini merupakan imbas dari meningkatnya kebutuhan masyarakat pada musim liburan, hajatan dan menjelang puasa. "Pada musim hajatan ini, penjual dan peternak juga ingin meraup untung dari tingginya permintaan dari konsumen," jelasnya.

Naiknya harga daging sapi ini juga dilatar belakangi karena naiknya harga sapi di tingkat peternak. Menurutnya, peternak juga ingin menikmati untung dengan cara menaikkan harga sapi mulai Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per ekornya. "Namun jangan khawatir, produksi daging sapi kita surplus," imbuhnya.

Nanang menjelaskan, saat ini produksi daging sapi mencapai 7.728.830 kilogram. Sementara tingkat konsumsi masyarakat sejumlah 5.987.307 kilo gram. "Sehingga hingga bulan September masih ada sisa persediaan 1.741.522 kilogram," katanya.

Sampai saat ini pihaknya belum bisa memprediksi berapa harga tertinggi daging sapi sampai akhir Lebaran. Karena menurutnya, rantai pemasaran setiap komoditas, khususnya daging sapi berbeda-beda. "Sehingga mempengaruhi harga jual daging sapi," jelasnya.

Ia memprediksi tingginya harga daging sapi hanya akan bertahan sampai awal puasa, selanjutnya kan normal. Namun fluktuasi harga kembali akan terjadi pada waktu menjelang Lebaran. "Kenaikan harga ini dampak dari psikologis pasar. Untuk itu diharapkan pedagang dan masyarakat berperilaku sewajarnya saja, pedagang menaikkan harga secara wajar, dan masyarakat membeli dengan jumlah yang wajar," paparnya.

Dari pantauan pemerintah selama ini, hanya telur dan daging sapi yang mengalami kenaikan harga cukup mencolok sebelum bulan puasa ini. Sejak minggu lalu, pihaknya melaporkan adanya kenaikan Rp 6 ribu pada daging sapi, sehingga membuat harga daging sapi berkisar Rp 72 ribu per kilogram. "Baik dari peternak dan pedagang sama-sama ingin menikmati tingginya permintaan," terang Kepala Biro Adminstrasi Perekonomian dan SDA DIY, Retno Setyowati.

Untuk meredam harga daging sapi ini terus melonjak, pemerintah menjaga persediaan komoditas ini di pasaran. Dengan pasokan yang ada, menurutnya bisa menahan harga sehingga tidak bertambah tinggi. (gya)

Berita Terkait :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved