Minggu, 5 Oktober 2025

Pembangunan Mal dan Hotel Dukung Kegiatan Islamic Center

Rencana pembangunan pusat perbelanjaan dan hotel di sebelah Masjid Islamic Center Jl Slamet Riyadi Samarinda masih sesuai dengan tata

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Rencana pembangunan pusat perbelanjaan dan hotel di sebelah Masjid Islamic Center Jl Slamet Riyadi Samarinda masih sesuai dengan tata ruang peruntukan area. Karena dalam master plan Islamic Center, lokasi itu diperuntukkan sebagai tempat usaha dagang dan jasa yang mendukung kegiatan Islamic Center.

Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Samarinda, Ismansyah ketika saat ditemui Tribunkaltim.co.id (Tribun Network), Senin (28/5/2012) mengatakan desain bangunan yang akan dibangun di atas lahan seluas 40.847 meter persegi yang dulunya milik PT Inhutani, harus disesuaikan dengan estetika Masjid Islamic Center itu sendiri, sebagai tempat ibadah terbesar di Asia Tenggara.

"Ada estetika, itu yang akan kita lihat. Nanti bagaimana sisi parkirnya, itu yang akan kita padukan. Karena area itu memang peruntukannya untuk perdagangan dan jasa. Master plannya ada untuk jasa dan perdagangan," kata Ismansyah.

Sebelumnya, Ketua MUI Kota Samarinda KH Zaini Naim memberi saran, pertimbangan dan fatwa, agar tak salah langkah. Karena keberadaan hotel dan mal dapat mengganggu kekhusyukan dalam beribadah.

Dikhawatirkan adanya pusat perbelanjaan dan hotel akan melemahkan ibadah. Ketika waktu salat, orang masih jual beli. Dan untuk hotel, hampir tak ada yang bebas maksiat. Apalagi kalau di hotel itu ada pub, bar, spa dan lainnya. Jika hotel dan mal itu disetujui dibangun, akan bertentangan dengan keberadaan Islamic Centre. Ismansyah mengatakan bahwa keberadaan masjid akan memfilter dampak negatif yang dikhawatirkan tersebut.

"Adanya masjid itu untuk memfilter hotel atau mal itu. Sekarang tergantung bagaimana kita mensosialisasikan kepada masyarakat sehingga ini bisa diterima. Misalnya, di tempat yang ada hotel, ada pusat perbelanjaan kita sediakan rumah ibadah. Itu merupakan filter. Dia mengajukan izin dan masih kita proses. Sesuai tata ruang nggak ada masalah. Itu sudah sesuai peruntukannya," katanya.

Pihaknya juga akan mengkaji lokasi parkir agar tidak menambah kesemrawutan arus kendaraan di lokasi tersebut.

"Untuk kemacetan, akan ada jalan ring road dari jembatan Mahakam yang akan memberikan ruang sampai ke Air Hitam. Itu nanti kita desain, sehingga kita atasi baik dari sisi crowded transportasi dan bagaimana nanti, kita kaji dengan sebaik-baiknya," katanya.

Baca juga:

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved