Rabu, 1 Oktober 2025

Warga Pambota Njara Gantung Diri di Rumah Sakit

Ndima Talumara (34) mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di dalam WC.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Warga Pambota Njara Gantung Diri di Rumah Sakit
net
ilustrasi

Laporan Wartawan Pos Kupang, John Taena

TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU--Setelah lima hari bersama isteri dan anaknya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha Waingapu, Ndima Talumara (34) mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di dalam WC.

Peristiwa yang tak lazim ini, karena korban diduga sedang stres. Saat ini, isteri korban sedang diopname. Begitu juga anaknya sedang dirawat di rumah sakit tersebut.

Warga Desa Pambota Njara, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur ini mengakhiri hidupnya di dalam WC, Bangsal Kemuning, Ruang Kebidanan, RSUD Umbu Rara Meha, Senin (28/5/2012) dini hari.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang menyebutkan, pada Rabu (16/5/2012), korban datang ke rumah sakit bersama istri dan anaknya yang baru berusia tiga bulan untuk menjalani perawatan. Namun entah kenapa, pada malam itu korban masuk ke WC dan gantung diri.

Kepada Pos Kupang di bangsal kemuning, ruang kebidanan RSUD setempat, Senin (28/5/2012) pagi, salah seorang keluarga korban, Konga Naha (47), menuturkan, korban bersama istri dan anaknya datang ke rumah sakit itu untuk menjalani perawatan.

Saat itu, tidak ada persoalan apapun di antara mereka. Karena sejak berada di rumah sakit itu Rabu
(16/5/2012), korban bersikap wajar, baik kepada isteri maupun keluarganya yang datang membesuk.

Namun pada Senin (28/5/2012) pagi, ketika ia hendak ke WC, pintu ruangan itu terkunci dari dalam. Ia berusaha buka, tetapi tidak bisa.

Akhirnya, lanjut Konga, ia melaporkan hal itu kepada petugas keamanan rumah sakit. Petugas pun datang dan pintu WC itu dibuka paksa. Ketika pintu terbuka sekitar pukul 04.00 dini hari, korban sudah meninggal dunia dalam keadaan gantung diri menggunakan sehelai kain.

"Padahal, kami sedang jaga dia punya anak dan isteri yang opname. Kami semua kaget waktu pintu terbuka dan lihat lidahnya menjulur keluar," tutur Konga.

Disaksikan Pos Kupang di ruang jenazah RSUD setempat, Senin (28/5/2012) pagi, korban sudah dibaringkan di tempat tidur. Korban menggunakan celana pendek jeans warna biru dan baju kaos oblong warna merah.

Pada bagian leher, terlihat luka lecet bekas jeratan dan lidahnya menjulur keluar. Sementara istri korban hanya menangis, dan tidak bisa berkata sepatah kata pun.

Terlihat juga sebuah kain motif batik warna kuning berukuran sekitar satu meter. Kain itu yang dipakai oleh korban untuk mengakhiri hidupnya di dalam WC.

Saat itu, warga dan keluarga para pasien berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyaksikan dari dekat korban gantung diri tersebut. Anggota keluarga korban juga memadati ruang jenazah. Korban kemudian dibawa pulang ke kediamannya di Desa Pambota Njara, Kecamatan Kota Waingapu untuk dimakamkan.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang di TKP, ayah satu anak ini sering mengalami stres. Biasanya pada musim-musim tertentu, ingatannya terganggu, sehingga sering kali korban berperilaku aneh. Diduga saat kejadian, korban tiba-tiba terganggu ingatannya, sehingga mengakhiri hidup dengan cara tragis tersebut. *

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved