Pembatasan BBM Subsidi
Warga Kabupaten Berau Harus Antre BBM
Rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsisdi pada awal April, ditentang keras oleh wakil rakyat di Kabupaten Berau.

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Januar Alamijaya
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsisdi pada awal April, ditentang keras oleh wakil rakyat di Kabupaten Berau.
Menurut para legislator, rencana itu disusun tanpa memperhatikan aspirasi dari masyarakat bawah, terutama di masyarakat di daerah seperti Kabupaten Berau.
Saga, Wakil Ketua DPRD Berau berkomentar, kenaikan BBM yang tengah disusun pemerintah bakal semakin menyengsarakan rakyat banyak.
"Terutama mereka yang selama ini sudah sulit mendapatkan BBM secraa langsung di berbagai SPBU-SPBU," ujar Saga, Senin (12/3/2012).
Di Berau, lanjutnya, untuk bisa mendapatkan BBM bersubsisdi, warga harus mengantre berjam-jam di SPBU. Karena, jatah dan alokasi yang disediakan oleh Pertamina tidak mencukupi.
Saga menilai, kebijakan ini sebagai sesuatu yang tidak relevan. Sebab, pemerintah pusat belum bisa menyetabilkan pola distribusi, namun di sisi lain malah ingin menaikan harga BBM. (*)