Teror Wartawan
Tiga Pendukung Mantan Bupati Nunukan Dilaporkan ke Polisi
Tiga warga yang melakukan intimidasi terhadap wartawan, saat pemeriksaan mantan Bupati Nunukan Abdul Hafid Achmad pekan lalu
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Tiga warga yang melakukan intimidasi terhadap wartawan, saat pemeriksaan mantan Bupati Nunukan Abdul Hafid Achmad pekan lalu, Senin (25/7/2011) hari ini dilaporkan ke Polisi.
Hamzah, Rudi, dan Ardi dilaporkan ke polisi karena telah mengancam wartawan yang melakukan tugas jurnalistik saat itu.
Saat melaporkan ketiganya di Polres Nunukan, wartawan Tribun Kaltim di Nunukan didampingi sejumlah aktivis LSM dan wartawan media cetak dan elektronik di Nunukan.
Wartawan Tribun dan wartawan tabloid Akar Rumput Safri HB selaku saksi diterima Bripda Iswandi di Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Nunukan.
Laporan tersebut dituangkan dalam laporan nomor LP/117/VII/2011/Kaltim/Res Nunukan.
Pemeriksaan mantan Bupati Nunukan Abdul Hafid Achmad, Rabu (20/7/2011) di Kantor Kejari Nunukan diwarnai intimidasi terhadap wartawan oleh sejumlah oknum pendukungnya.
Ratusan massa pendukung Hafid mendatangi Kantor Kejari Nunukan di Jl Ujang Dewa, Nunukan Selatan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Sebelum Hafid tiba, seorang di antaranya berkali-kali melontarkan hujatan terhadap wartawan. "Wartawan apa semua ini, belum diperiksa kok sudah dibilang tersangka? Kukasih makan koran nanti wartawan nih," kata Rudi.
Rudi juga sempat mengancam Tribun dan mengatakan,"Tunggu kau ada bagianmu kamu kena".
Hafid sekitar pukul 12.05 tiba di Kantor Kejari. Hafid mengenakan kemeja kuning dipadu dengan jas tiba dengan diantar lima mobil. Hafid menumpang mobil Toyota Avansa biru muda KT 1635 S. Saat turun dari mobil Hafid disambut para pendukungnya.
Saat Hafid hendak menuju ruangan pemeriksaan, tiba-tiba Hamzah seorang pendukungnya menarik lengan wartawan Tribun.
"Sini kamu kupecah-pecah kau," katanya membentak sambil menarik lengan kanan wartawan Tribun. Beberapa pendukung Hafid mencoba merelai perseteruan tersebut. Tak berapa lama, sejumlah pendukung Hafid kembali melakukan protes terhadap wartawan.
Mereka memprotes tulisan wartawan beberapa pekan terakhir yang mengutip pernyataan Kajari Nunukan Azwar yang menyebutkan Hafid telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan tanah seluas 62 hektare di Jalan Ujang Dewa Nunukan Selatan.
"Saya ini juga wartawan, kamu harus hati-hati menulis. Kamu kenapa nulis sudah tersangka?" tanya Danil Razak, yang mengaku wartawan di Sebatik.