Bom Bunuh Diri Cirebon
Demi Menjaga Sprit Teroris, Bom Cirebon Meledak
Bom bunuh diri Cirebon Kota, menurut Psikolog Universitas Indonesia Hamdi Muluk, merupakan bentuk pemanasan dalam rangka menjaga spirit teroris.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bom bunuh diri yang terjadi di Masjid Al-Dzikro Mapolres Cirebon Kota, pada Jumat (15/4/2011) pukul 12.15 WIB, menurut Psikolog Universitas Indonesia Hamdi Muluk, merupakan bentuk pemanasan dalam rangka menjaga spirit kelompok teroris.
“Saya menduga bom Cirebon dan bom buku sebagai pemanasan saja. Dalam teori terorisme, mereka perlu menjaga spirit dan semangatnya, bila tidak ada aksi, semangatnya bisa kendur. Mungkin itu untuk latihan dan memelihara semangat kader mereka saja,” jelas Hamdi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2011).
Biasanya para teroris ini memiliki target-target besar. Menurut Hamdi kelompok teroris menganggap bahwa pihak yang menghalang-halangi tujuannya merupakan togut .
“Polisi menjadi target pemanasan saja mereka. Polisi dianggap mereka sebagai togut, yaitu orang-orang yang menghalangi usahanya. Sehingga mereka akan memusnahkan musuh-musuhnya,” ungkapnya