Markus Pajak
Lho! Pak Tanto Kok Jadi Kayak Gayus
Suasana kampung RT 07 RW 06 Kelurah

Huda bercerita, setiap tahun Siswanto selalu memberikan sumbangan dana bagi masjid tersebut. Sumbangan terakhir tahun lalu, besarnya mencapai Rp 17 juta. Saat itu, dana diberikan Siswanto bersamaan dengan pemberian Zakat Mal sesaat menjelang Lebaran berlangsung. “Dia memang kerap salat di masjid ini,” ujarnya.
Tak hanya menyumbang masjid, Siswanto bak Robinhood bagi warga setempat. Setiap tahun, Siswanto rutin membiayai acara ziarah Wali Songo yang juga diikuti warga setempat. Rombongan ziarah itu kerap memberangkatkan tujuh bus. Bantuan itu diberikan Siswanto sejak tahun 2006 lalu.
Sifat ‘royal’ Siswanto juga dinikmati para satpam yang bertugas di kawasan perumahan itu. Setiap Lebaran hendak tiba, Siswanto kerap membagi THR. Selain jajanan dan roti Lebaran, tiap satpam menerima amplop berisi uang. Semua satpam yang bertugas mendapat jatah dari Siswanto.
Para santri anak asuh Miftahul Huda juga kebagian rezeki. Hampir tiap tahun, di antara 100 santri Taman Pendidikan Alquran yang berstatus anak yatim piatu menerima bingkisan duit sebanyak Rp 500.000. Bagi-bagi rezeki itu dilakukan sejak Siswanto menghuni rumah tersebut, sekitar lima tahun lalu.
“Waktu kasus ini ramai diberitakan, banyak ibu-ibu yang kaget. Mereka bilang ‘ternyata uang yang dipakai biaya ziarah dari hasil korupsi ya’. Makanya istri dan anak pak Siswanto pulang ke kampungnya,” ucap Huda seraya mengaku lupa nama kampung halaman keluarga Siswanto.