Senin, 29 September 2025

Wamen Fahri Hamzah Klaim Program 3 Juta Rumah Prabowo 'Didengar' Seluruh Dunia

Fahri Hamzah mengklaim program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto diketahui oleh seluruh dunia.

Endrapta Pramudiaz/Tribunnews.com
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah 

 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengklaim program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto diketahui oleh seluruh dunia.

Bahkan, program ini diklaim sudah mendatangkan minat yang luar biasa dari publik internasional.

"Bapak ibu sekalian, (program) 3 juta rumah didengar oleh seluruh dunia, itu mendatangkan minat yang luar biasa," kata Fahri dalam dialog "Program 3 Juta Rumah: Gotong Royong Membangun Rumah Untuk Rakyat" di BTN Tower, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).

Baca juga: Rusun Perumnas Akan Direvitalisasi dari 5 Jadi 20 Lantai untuk Program 3 Juta Rumah Prabowo

Fahri menjadi salah satu anggota Kabinet Merah Putih yang ikut ke beberapa negara yang disambangi Prabowo beberapa waktu lalu.

Pria yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu ikut bersama Prabowo ke Beijing, China dan negara di Timur Tengah. 

Di situ lah Fahri menemukan banyak peminat dalam program 3 juta rumah yang siap bekerjasama dengan para pengembang dalam negeri.

Mereka mengutarakan minat untuk ikut membangun di perkotaan, di mana jika di kota bentuk rumahnya akan berupa hunian vertikal.

"Itu minatnya luar biasa sebagai partner bapak-bapak ibu sekalian (para pengembang) terutama di perkotaan. Jadi begitu kita memberikan sinyal tentang ini ada pasar besar, ini luar biasa peminatnya," ujar Fahri.

Sebelumnya, Ketua Satgas Perumahan Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, pernah mengungkapkan bahwa program ini berpeluang melibatkan perusahaan-perusahaan asing.

Ia mengungkap pihaknya telah mengundang perusahaan dari China, Qatar, Singapura, dan Malaysia untuk berpartisipasi dalam proyek ini.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Ada Lahan BUMN yang Bakal Dukung Program 3 Juta Rumah

Hal itu ia ungkap ketika memberikan sambutan dalam acara Propertinomic Executive Dialogue bertajuk “Sukseskan Program Pembangunan 3 Juta Rumah” di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

"Konsep dari kita satgas adalah kita akan nanti mengundang perusahaan-perusahaan dari China, Qatar, Abu Dhabi, Singapura, Malaysia. Saya bisa lapor bahwa sudah ada indikasi sukses," kata Hashim.

Dalam program 3 juta rumah ini, sebanyak 1 juta unit apartemen akan dibangun di perkotaan, sedangkan 2 juta sisanya dibangun berupa perumahan di pedesaan.

3 juta rumah ini ditargetkan terbangun selama setahun. Jika berhasil, program ini dapat menghasilkan hingga 15 juta rumah dalam lima tahun.

Hashim, yang merupakan adik dari Prabowo, mengungkap telah berkunjung ke Qatar untuk menemui pengusaha terkemuka yang menyatakan minat untuk membangun satu juta unit apartemen.

"Saya sama Ibu Sofia ke Qatar dua minggu lalu. Ada seorang pengusaha, mantan penguasa, keluarga dekat dengan Emir, keluarga Al Thani, sudah menyatakan minat untuk membangun satu juta unit apartemen," ujar Hashim.

Hashim menyebut, Emir Qatar telah memberi syarat apabila perusahaan tersebut ingin terlibat dalam program ini.

"(Program) ini bagi mereka itu amal, tetapi jangan rugi. Keuntungan tipis-tipis boleh lah, yang penting adalah demand. Kebutuhan," ucap Hashim.

Dalam pertemuan tersebut, perusahaan Qatar itu bertanya kepada Hashim apakah ada keluarga yang ingin membeli unit apartemennya jika dibangun.

Hashim memastikan ada permintaannya. Ia mengaku sudah berkonsultasi dengan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon L.P Napitupulu dan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia Joko Suranto.

Dari data yang diperoleh, Hashim mencatat terdapat sekitar 10,7 juta keluarga yang masih membutuhkan rumah. Angka ini belum termasuk 27 juta rumah tidak layak huni (RTLH),

"Dari Pak Nixon kita sudah dapat data, dari Pak Ketum 10,7 juta saya lihat tadi. 10,7 juta belum termasuk yang 27 juta RTLH ya, yang punya gubuk-gubuk, perlu Rumah layak," tutur Hashim.

Kemudian, Hashim juga mengungkapkan pertemuan dengan China State Construction and Engineering Corporation, salah satu perusahaan konstruksi terbesar di dunia.

Mereka disebut mampu membangun sekitar 800 ribu unit apartemen setiap tahun.

"Saya ketemu dengan perusahaan konstruksi China State Construction and Engineering Corporation. (Jumlah) karyawan 380 ribu, one of the big companies, datang ke saya 13 orang kemarin," jelas Hashim.

"Mereka sudah menyatakan sanggup bangun 880 ribu unit apartemen," lanjutnya.

Meski ada potensi para perusahaan internasional tersebut bisa memenuhi kebutuhan 1 juta apartemen, ia menekankan pentingnya memilih kontraktor secara bijaksana, tidak hanya dari satu negara, tetapi juga melibatkan kontraktor nasional.

"Saya mengerti kakak saya (Prabowo) tidak mungkin semuanya dikasih satu dari satu negara. Kita harus bijak, kita harus arif, kita harus spread the cake, spread the pie," kata Hashim.

"Nanti kontraktor nasional banyak yang mampu silakan, dari China silakan, dari Turki silakan, dari Qatar silakan," pungkasnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan