Pilpres 2019
Menilik Asal Usul Ambulans Berlogo Gerindra Pembawa Batu Saat Aksi 22 Mei, Berikut Faktanya
Kepolisian menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus ambulans berlogo partai Gerindra yang membawa batu saat aksi 22 Mei.
Yayan mengenakan seragam warna oranye dari Direktorat Tahanan dan Barang Bukti.
Ia ditahan akibat dugaan perbuatan melawan hukum.
Yayan tak berbicara.

Ia berdiri seraya menyilangkan tangan.
Tangan kirinya menggenggam erat tangan kanan.
Pria berkumis ini mendengarkan secara seksama saat Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Argo Yuwono menerangkan kronologi kasus di hadapan awak media.
Kepada Tribun Network Yayan mengaku hanya menjalankan instruksi dari Dewan Pengurus Cabang Partai Gerindra Tasikmalaya untuk membawa mobil ambulans warna putih berlambang Partai Gerindra.
"Saya disuruh DPC," kata Yayan seraya berjalan menuju mobil tahanan.
Yayan ditugaskan untuk menyopiri mobil ambulans dari Tasikmalaya menuju Jakarta.
Mobil tersebut ditujukan untuk membantu korban-korban yang berjatuhan saat aksi.
Berdasarkan informasi dari kepolisian, Yayan dibekali uang operasional Rp1,2 juta.
Namun ia membantah telah menerima uang tersebut.
"Belum, Pak. Saya juga belum dibayar," kata Yayan seraya masuk ke mobil tahanan dan menyudahi keterangan.
Gerindra bentuk tim investigasi
Menyikapi temuan mobil ambulans berlogo Gerindra yang kini terparkir di Polda Metro dan diberi police line, Politisi Gerindra Andi Rosiade mengaku partainya bakal melakukan investigasi.
"Gini kami punya ambulans ratusan, disumbangkan perusahaan lalu didistribusikan ke DPC Gerindra seluruh Indonesia untuk pelayanan kesehatan masyarakat," ucap Andi Rosiade dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat dengan tema : MK adalah Koentji, Sabtu (25/5/2019).
Baca: Prediksi Barcelona Vs Valencia Final Copa Del Rey, Live Pukul 02.00 WIB Minggu 26 Mei 2019 Hari Ini
Andi Rosiade mengamini memang ambulans tersebut milik Partai Gerindra hanya saja pihaknya tidak mengetahui mengapa ambulans bisa hadir di depan Bawaslu.

Untuk itu, pihaknya sedang melakukan investigasi.
Jika hasilnya sudah keluar, dia berjanji bakal dirilis resmi oleh partainya.
"Kami perintahkan tim investigasi, Gerindra akan investigasi hal ini supaya terang benderang. Kami perintah dari DPP tidak ada ambulance kesana. Ini semua harus dibongkar. Kami harap semua bersabar, kalau sudah ada hasilnya akan dirilis oleh tim advokasi dan hukum," katanya. (tribunjabar/ tribunnews.com/ fahdi/ chaerul/ theresia)