Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Menilik Asal Usul Ambulans Berlogo Gerindra Pembawa Batu Saat Aksi 22 Mei, Berikut Faktanya

Kepolisian menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus ambulans berlogo partai Gerindra yang membawa batu saat aksi 22 Mei.

Penulis: Adi Suhendi
Fahdi Fahlevi
mobil ambulans milik DPC Partai Gerindra Tasikmalaya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus ambulans yang membawa batu saat aksi 22 Mei.

Kelima tersangka tersebut merupakan orang yang berada di ambulans bernomor polisi B 9686 PCF.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan lima tersangka tersebut merupakan dua pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya, yakni Wakil Sekretaris, Obi (O) dan Sekretaris, Iskandar (I), satu sopir bernama Yayan (Y), dua penumpang Hendrik Syamrosa dan Surya Gemara Cibro.

Kelimanya dijerat dengan Pasal 55, 56 kemudian Pasal 170, 212, 214 KUHP dengan ancaman lima tahun ke atas.

Meski bertujuan untuk membantu korban pada aksi unjuk rasa 22 Mei, nyatanya mobil ambulans milik DPC Partai Gerindra Tasikmalaya tersebut tidak membawa alat medis.

Menurut Argo Yuwono tiga orang yang membawa mobil tersebut dari Tasikmalaya pun tidak memiliki kualifikasi sebagai petugas medis.

Baca: BPN Prabowo-Sandi Pastikan Tidak Akan Ada Pengerahan Massa Saat Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK

"Tiga orang ini tidak mempunyai kualifikasi sebagai petugas medis. Dua di mobil tersebut tidak ada peralatan medis," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Argo mengungkapkan barang yang ditemukan berada di dalam mobil tersebut hanya batu.

Padahal, ambulans tersebut ditugaskan pengurus pusat Partai Gerindra untuk mengangkut korban kerusuhan 22 Mei.

"Ketiga yang ada hanya batu yang sudah kita tunjukan," tutur Argo.

Baca: Keluarga Minta Ahmad Dhani Dipindah ke Rutan Cipinang

Diketahui mobil ambulans inventaris DPC Partai Gerindra Tasikmalaya tersebut terdaftar sebagai milik PT Arsari Pratama.

"Mobil ini atas nama PT Arsari Pratama yang beralamat di Jakarta Pusat," ujar Argo, Kamis (23/5/2019).

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di situs resmi DPR, menyebutkan bahwa keponakan Prabowo Subianto yang juga anggota DPR dari Gerindra, Aryo Djojohadikusumo merupakan Komisaris dari PT Arsari Pratama dari 2008 hingga kini.

Penjelasan PT Arsari Pratama

Direktur PT Arsari Pratama, Daniel Poluan menjelaskan mobil ambulans merupakan aset yang disumbangkan pihaknya kepada Partai Gerindra yang kemudian dikelola Badan Kesehatan Indonesia Raya (Kesira).

Sumbangan tersebut diberikan guna mendukung program sosial dan kesehatan masyarakat di Indonesia.

"PT Arsari Pratama membeli aset berupa mobil dan menyumbangkan untuk keperluan program pelayanan mobil ambulans gratis kepada masyarakat sejak November 2011. Sumbangan ini sekaligus untuk mendukung program sosial dan kesehatan Kesira di seluruh provinsi Indonesia," kata Daniel dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5/2019).

Baca: Gagal Negosiasikan Brexit, Perdana Menteri Inggris Mengundurkan Diri

Kesira merupakan organisasi sosial dan kesehatan yang berafiliasi dengan Partai Gerindra.

Mobil tersebut, selanjutnya didistribusikan ke seluruh DPC Gerindra di Indonesia.

"Intinya PT Arsari Pratama membeli asset dan meminjamkan ke Kesira, kemudian Kesira mendistribusikan ke DPD dan DPC Gerindra untuk pelaksanaan program pelayanan kesehatan," ujar Daniel.

Tunggak pajak

Setelah disumbangkan PT Arsari Pratama, keberadaan mobil tersebut menjadi tanggung jawab pihak yang menerima termasuk dalam pengurusan pajaknya.

Diketahui mobil ambulans yang diamankan polisi saat kerusuhan 22 Mei tersebut sudah menunggak pajak kendaraan sejak 25 Februari 2015.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com melalui laman resmi Samsat Jakarta, STNK mobil bernomor polisi B 9686 PCF tersebut telah habis sejak 25 Februari 2018.

Baca: TKN Ingatkan Kubu Prabowo-Sandi Harus Bawa Bukti Valid ke Mahkamah Konstitusi

Dalam laman tersebut juga disebutkan bahwa mobil itu merupakan milik PT Arsari Pratama.

"Terkait pengelolaan, perawatan, dan perpanjangan STNK seperti yang ramai diperbincangkan saat ini, itu merupakan tanggung jawab pihak pengguna," kata Direktur PT Arsari Pratama, Daniel Poluan.

Daniel menjelaskan, selama ini seluruh aset mobil diberikan hanya untuk keperluan medis masyarakat yang sudah menjadi program dari Kesira, seperti Klinik Keliling, Ambulans Gratis, Seminar Anti Narkoba, serta kegiatan sosial lainnya.

"Sejak 2011 mobil ambulans gratis ini tersebar di seluruh Indonesia dan telah membantu dan memberikan layanan gratis kepada jutaan rakyat. Dan itu sesuai dengan tujuan PT Arsari Pratama dalam meminjamkan asetnya," kata Daniel.

Penjelasan pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya

Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tasikmalaya mengaku kaget dengan informasi yang menyebut ambulansnya membawa batu saat kerusuhan terjadi di Tanah Abang, Jakarta.

Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Andi Warsandi mengakui pihaknya mengirimkan ambulans ke Jakarta untuk memfasilitasi massa yang aksi pada 22 Mei.

Dia menekankan ambulans dikirim bukan untuk memfasilitasi kerusuhan.

Sebuah ambulans berstiker partai yang membawa sejumlah batu ditemukan saat kerusuhan yang terjadi di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Sebuah ambulans berstiker partai yang membawa sejumlah batu ditemukan saat kerusuhan yang terjadi di Jakarta, Rabu (22/5/2019). (Twitter/Pakar Logika via Kompas.com)

"Tujuannya untuk mengantisipasi kelelahan para peserta aksi di Jakarta. Untuk kepentingan bantuan kemanusiaan," kata dia saat ditemui di Kantor DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya, Rabu (22/5/2019).

Dia menjelaskan, pengiriman satu unit ambulans dilakukan atas instruksi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat (Jabar).

Baca: Sandiaga Uno: Sudah Saatnya Indonesia Menghentikan Impor Pangan

Baca: Iran tangkap 30 peserta kursus privat yoga karena berpakaian dan berperilaku tidak pantas

Melalui intruksi dari DPD Partai Gerindra Jabar, pihaknya diminta mengirimkan ambulans ke Sekretariat Nasional partainya di Jakarta.

"Ambulans kami berangkatkan selepas tarawih, ada tiga orang yang berangkat di antaranya sopir dan dua pengurus kami," kata Andi.

Di satu sisi, ujar Andi, hingga kini pihaknya belum bisa memastikan bahwa kabar yang beredar sudah terkonfirmasi.

Pasalnya hingga kini sopir ambulans dan dua pengurus yang berangkat ke Jakarta itu masih belum dapat dihubungi.

Pengakuan sopir

Yayan, sopir mobil ambulans berisi batu dan berlogo Partai Gerindra angkat bicara.

Ia mengaku dirinya diperintahkan untuk menuju Jakarta dari Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pengakuan tersebut diutarakan sopir tersebut dalam sebuah video yang didokumentasikan penyidik Polda Metro Jaya.

"Saya Yayan, sopir dari Gerindra, diperintahkan untuk ke kantor Pusat di Tjokroaminoto. Dari situ saya langsung ke Bawaslu. Di situ setelah diperiksa oleh bapak polisi ditemukan batu dan tidak ada alat medis di kendaraan saya," ujar Yayan dalam video itu.

Hanya Tertunduk Lesu

Sopir ambulans Partai Gerindra Yayan Hendrayana alias Yayan hanya tertunduk lesu saat dihadirkan di konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Yayan mengenakan seragam warna oranye dari Direktorat Tahanan dan Barang Bukti.

Ia ditahan akibat dugaan perbuatan melawan hukum.

Yayan tak berbicara.

Pihak kepolisian telah melakukan pendalaman terhadap kasus penemuan ambulans berlogo Partai Gerindra saat kerusuhan 22 Mei
Pihak kepolisian telah melakukan pendalaman terhadap kasus penemuan ambulans berlogo Partai Gerindra saat kerusuhan 22 Mei (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Ia berdiri seraya menyilangkan tangan.

Tangan kirinya menggenggam erat tangan kanan.

Pria berkumis ini mendengarkan secara seksama saat Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Argo Yuwono menerangkan kronologi kasus di hadapan awak media.

Kepada Tribun Network Yayan mengaku hanya menjalankan instruksi dari Dewan Pengurus Cabang Partai Gerindra Tasikmalaya untuk membawa mobil ambulans warna putih berlambang Partai Gerindra.

"Saya disuruh DPC," kata Yayan seraya berjalan menuju mobil tahanan.

Yayan ditugaskan untuk menyopiri mobil ambulans dari Tasikmalaya menuju Jakarta.

Mobil tersebut ditujukan untuk membantu korban-korban yang berjatuhan saat aksi.

Berdasarkan informasi dari kepolisian, Yayan dibekali uang operasional Rp1,2 juta.

Namun ia membantah telah menerima uang tersebut.

"Belum, Pak. Saya juga belum dibayar," kata Yayan seraya masuk ke mobil tahanan dan menyudahi keterangan.

Gerindra bentuk tim investigasi

Menyikapi temuan mobil ambulans berlogo Gerindra yang kini terparkir di Polda Metro dan diberi police line, Politisi Gerindra Andi Rosiade mengaku partainya bakal melakukan investigasi.

"‎Gini kami punya ambulans ratusan, disumbangkan perusahaan lalu didistribusikan ke DPC Gerindra seluruh Indonesia untuk pelayanan kesehatan masyarakat," ucap Andi Rosiade dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat dengan tema : MK adalah Koentji, Sabtu (25/5/2019).

Baca: Prediksi Barcelona Vs Valencia Final Copa Del Rey, Live Pukul 02.00 WIB Minggu 26 Mei 2019 Hari Ini

Andi Rosiade ‎mengamini memang ambulans tersebut milik Partai Gerindra hanya saja pihaknya tidak mengetahui mengapa ambulans bisa hadir di depan Bawaslu.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandiaga, Andre Rosiade, ketika mendampingi tim hukum BPN untuk mendaftarkan gugatan Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi pada Jumat (24/5/2019).
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandiaga, Andre Rosiade, ketika mendampingi tim hukum BPN untuk mendaftarkan gugatan Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi pada Jumat (24/5/2019). (Tribunnews.com/ Gita Irawan)

Untuk itu, pihaknya sedang melakukan investigasi.

Jika hasilnya sudah keluar, dia berjanji bakal dirilis resmi oleh partainya.

"Kami perintahkan tim investigasi, Gerindra akan investigasi hal ini supaya terang benderang. ‎Kami perintah dari DPP tidak ada ambulance kesana. Ini semua harus dibongkar. Kami harap semua bersabar, kalau sudah ada hasilnya akan dirilis oleh tim advokasi dan hukum," katanya. (tribunjabar/ tribunnews.com/ fahdi/ chaerul/ theresia)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved