Pendidikan Profesi Guru
6 Contoh Studi Kasus PPG PAI Kemenag 2025 Masalah Media Pembelajaran, Maksimal 500 Kata
Inilah contoh studi kasus PPG PAI Kemenag 2025 masalah Media Pembelajaran, maksimal 500 kata sebagai referensi persiapan UKMPPG.
Keberhasilan pendekatan ini diukur melalui beberapa indikator:
- Partisipasi siswa: Setelah penggunaan media variatif, tingkat keaktifan meningkat menjadi 85 persen siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
- Pemahaman materi: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 80 persen siswa mampu menjawab soal dengan benar, meningkat dari sebelumnya (50 persen).
- Observasi keterlibatan siswa: Siswa terlihat lebih fokus, antusias, dan bersemangat saat menonton video, bernyanyi, maupun bermain board game PAI.
- Umpan balik siswa: Dari kuesioner sederhana, 92% siswa menyukai pembelajaran dengan media baru karena “lebih seru dan mudah diingat”.
- Refleksi guru: Guru menyatakan bahwa media variatif membuat pembelajaran lebih hidup dan membantu menjelaskan materi yang abstrak menjadi lebih konkret.
4. Pengalaman berharga apa yang bisa Anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?
Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa media pembelajaran yang tepat dan bervariasi mampu meningkatkan kualitas pembelajaran PAI. Media tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu guru, tetapi juga sebagai sarana yang menghubungkan materi dengan pengalaman nyata siswa.
Saya menyadari bahwa guru perlu lebih kreatif dan inovatif dalam memilih maupun membuat media, agar sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan minat siswa. Media yang menarik dapat membangkitkan rasa ingin tahu, meningkatkan motivasi, dan mempermudah siswa dalam memahami serta mengamalkan nilai-nilai PAI.
Dengan demikian, pembelajaran PAI menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan berdampak nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa.
C. Contoh Studi Kasus PPG PAI Kemenag 2025 Masalah Media Pembelajaran
1. Permasalahan apa yang pernah Anda hadapi?
Saya seorang guru PAI di SD menggunakan media berupa video ceramah dari YouTube untuk menjelaskan materi tentang Adab terhadap Orang Tua dan Guru. Namun, selama proses pembelajaran berlangsung, banyak siswa terlihat tidak fokus, sebagian bermain dengan temannya, dan lainnya menunjukkan ekspresi bosan. Setelah pembelajaran selesai, hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak memahami isi materi secara mendalam.
Media yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar siswa sekolah dasar yang lebih menyukai tampilan visual yang interaktif dan berwama, serta membutuhkan bimbingan langsung dalam memahami konten keagamaan.
2. Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?
Analisis Masalah:
- Kesesuaian media: Video yang digunakan terlalu panjang, monoton, dan tidak interaktit.
- Kebutuhan siswa: Siswa SD cenderung membutuhkan media pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami.
- Strategi guru: Guru kurang melakukan adaptasi dan seleksi terhadap media pembelajaran agar sesuai dengan usia dan gaya belajar siswa.
3. Apa hasil dari upaya Anda tersebut?
Menggunakan media pembelajar interaktif seperti animasi Islami, permainan edukatif bertema PAI, atau papan flipchart dengan gambar menarik.
Melibatkan siswa secara aktif, misalnya dengan diskusi kelompok kecil setelah menonton potongan video pendek.
Membangun media pembelajaran berbasis PowerPoint yang dilengkapi gambar, suara, dan pertanyaan reflektif sederhana.
4. Pengalaman berharga apa yang bisa Anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.