Senin, 29 September 2025

Lewat Green Breath Activity, UT Tanam Harapan untuk Masa Depan Hijau

Melalui kegiatan Green Breath Activity bertema “Hirup Napas Hijau, Tanam Masa Depan”, UT menegaskan komitmennya dalam mendukung Tujuan SDGs

Editor: Content Writer
Tribunnews.com/Yosephin Pasaribu
AKSI PENANAMAN POHON - Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si., didampingi Wakil Ketua UI GreenMetric, Dr. Abellia Anggi Wardani, S.Hum., M.A beserta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D, mengawali ‘Green Breath Activity’ dengan menanam pohon Tabebuya di area Gazebo Danau Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Kamis (25/9). 

Topik seperti kelestarian lingkungan, pendidikan sepanjang hayat, hingga inovasi hijau menjadi prioritas agar hasil penelitian dapat memberi kontribusi langsung bagi masyarakat dan bumi.

Komitmen yang sama juga tercermin pada kegiatan pengabdian masyarakat. Di berbagai daerah, UT aktif mendorong program yang mengintegrasikan pemberdayaan sosial dengan kepedulian lingkungan. 

“Reputasi UT tidak hanya dibangun melalui prestasi akademik para mahasiswa, tetapi juga dari dampak nyata yang mereka hasilkan bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Prof. Ali.

Kolaborasi Menuju Kampus Berkelanjutan

Wakil Kepala UI Green Metric, Dr. Abellia Anggi Wardani, S.Hum., M.A, mengapresiasi UT yang sangat berkomitmen dan mendukung upaya-upaya sustainability di Indonesia, salah satunya dengan konsistensi dalam mengintegrasikan prinsip hijau ke dalam pendidikan jarak jauh.

Dr. Abel juga menekankan bahwa masuknya UT ke dalam jaringan UI Green Metric bukan sekadar soal peringkat, melainkan tentang membangun semangat kolektif.

“Pemeringkatan itu hanya salah satu output, tapi yang jauh lebih penting adalah networking yang terbentuk. Dari forum seperti ini, kampus-kampus bisa saling memupuk dan menanamkan semangat green,” jelasnya.

Ia menambahkan, jaringan UIGM tidak hanya memperkuat kolaborasi di tingkat nasional, tetapi juga membuka ruang bagi universitas-universitas di dunia, khususnya dari negara-negara Global South. 

“Kami ingin memberikan ruang dan suara bagi negara berkembang agar isu keberlanjutan bisa dilihat dari perspektif mereka. Jadi manfaatnya sangat besar, baik bagi Indonesia maupun bagi jejaring global,” pungkas Dr. Abel.

Dengan mengusung semangat kolaborasi pentahelix (akademisi, pemerintah, industri, komunitas, dan media), Green Breath Activity menegaskan bahwa komitmen keberlanjutan harus diwujudkan dalam aksi kolektif. 

Dengan begitu, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Indonesia untuk tidak hanya fokus pada inovasi akademik, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan