Senin, 29 September 2025

Pendidikan Profesi Guru

6 Contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025

Contoh Tugas Refleksi Modul Pendidikan Profesi dan Praktik Topik 1-8, PPG Kemenag 2025 lengkap dengan dengan panduan komponen yang harus dicantumkan.

Canva/Tribunnews.com
PPG KEMENAG 2025 - Desain grafis Contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran (PPP) Topik 1-8 PPG Kemenag 2025 dibuat dengan Canva, Selasa (23/9/2025). Contoh Tugas Refleksi Modul Pendidikan Profesi dan Praktik Topik 1-8, PPG Kemenag 2025 lengkap dengan dengan panduan komponen yang harus dicantumkan. 

(Topik 2: Pengembangan Materi Pembelajaran)

Topik yang menurut saya sangat menarik dalam konteks pengembangan pembelajaran PAI adalah Topik 2: Pengembangan Materi Pembelajaran. 

Materi puasa untuk kelas V SD, meskipun terlihat sederhana, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi materi yang menarik dan bermakna. 

Deskripsi materi ini meliputi pemahaman dasar tentang pengertian puasa Ramadan sebagai salah satu rukun Islam, syarat wajib dan syarat sah puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta hikmah dan keutamaan ibadah puasa. 

Pengembangan materi ini dapat diperkaya dengan kisah-kisah inspiratif tentang keutamaan berpuasa, contoh-contoh perilaku terpuji yang dapat dilatih selama Ramadan, serta penjelasan ilmiah sederhana tentang manfaat puasa bagi kesehatan. 

Selain itu, materi juga dapat menyentuh nilai-nilai sosial yang terkandung dalam ibadah puasa, seperti empati terhadap sesama yang kurang beruntung dan pentingnya berbagi.

Baca juga: 5 Contoh Tugas Refleksi Modul Pedagogik Fikih Topik 1-8, PPG Kemenag 2025

2. Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!

Implementasi materi puasa di kelas V SD seringkali terbatas pada penyampaian informasi secara verbal dan penugasan hafalan rukun dan syarat puasa. 

Analisis menunjukkan bahwa pendekatan ini kurang efektif dalam menumbuhkan pemahaman yang mendalam dan internalisasi nilai-nilai puasa. 

Penerapan materi yang lebih efektif seharusnya melibatkan metode pembelajaran yang aktif dan kontekstual. 

Misalnya, guru dapat menggunakan studi kasus tentang anak-anak yang tetap bersemangat berpuasa meskipun menghadapi tantangan, atau simulasi berbagi makanan dengan teman sebagai wujud empati. 

Penggunaan media visual seperti gambar atau video pendek tentang aktivitas Ramadan juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa. 

Selain itu, penting untuk mengaitkan materi puasa dengan pengalaman sehari-hari siswa, seperti bagaimana mereka menahan diri dari bermain saat berpuasa atau berbagi makanan dengan keluarga.

3. Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajari!

Pengalaman praktis saya menunjukkan bahwa ketika materi puasa disampaikan hanya melalui ceramah dan penugasan hafalan, siswa cenderung pasif dan kurang termotivasi. 

Mereka mungkin hafal syarat dan rukun puasa, tetapi pemahaman tentang hikmah dan nilai-nilai di baliknya kurang mendalam. 

Sebaliknya, ketika saya mencoba menggunakan metode bercerita tentang tokoh-tokoh Islam yang gigih berpuasa atau mengajak siswa berdiskusi tentang perasaan mereka saat menahan lapar dan haus, respons siswa jauh lebih positif. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan