HUT Kemerdekaan RI
HUT ke-80 Indonesia, Senator Asal Jakarta Soroti Ancaman Kegagalan Bonus Demografi
Indonesia membutuhkan pendidikan yang menggabungkan kekuatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai kebangsaan
Penulis:
willy Widianto
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Jadikan juga PAUD pusat tumbuh kembang yang mengintegrasikan layanan gizi, kesehatan, dan literasi untuk mencegah stunting dan learning gap sejak dini.
Ketiga, digitalisasi merata dan bermakna. Bangun Satu Peta Infrastruktur Pendidikan Digital untuk memetakan dan memperbaiki akses internet, perangkat, dan listrik sekolah, terutama di 3T.
Gunakan juga AI dan Open Educational Resources untuk personalisasi pembelajaran sesuai kemampuan siswa yang disesuaikan dengan konteks lokal.
Keempat, internasionalisasi pendidikan untuk glokalisasi. Perluas dual degree, riset kolaboratif, dan pertukaran pelajar/dosen.
"Targetkan 20 perguruan tinggi masuk 200 besar QS World University Rankings 2045, didukung Center of Excellence dan publikasi internasional bereputasi," katanya.
Kelima, penguatan pendidikan nilai. Tanamkan Etos kerja, Gotong royong, dan Integritas (EGI) di seluruh jenjang melalui praktik harian dan integrasi dalam semua mata pelajaran, bukan hanya menjadi kegiatan tambahan.
Keenam, reformasi politik anggaran. Terapkan insentif dan disinsentif berbasis kinerja mutu pendidikan bagi daerah.
Menurutnya, pengarahan minimal 50% anggaran pendidikan langsung untuk peningkatan kualitas belajar, mulai dari pelatihan guru, bahan ajar, fasilitas, dan teknologi—bukan sekadar gaji dan administrasi.
“Jika 20 tahun ke depan kita serius menempatkan pendidikan sebagai jangkar, Indonesia Emas 2045 akan menjadi kenyataan. Kita akan melihat generasi yang bukan hanya pintar, tapi juga berkarakter. Bukan hanya bersaing, tapi juga berkontribusi. Bukan hanya menjadi bagian dari dunia, tapi juga memberi warna bagi dunia,” kata Fahira Idris.

Sosok Fahira Idris
Fahira Idris adalah putri dari Fahmi Idris, seorang politisi senior Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perindustrian di era Presiden Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Ibunya adalah Hj Kartini Hasan Basri, yang merupakan putri dari KH. Hasan Basri, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Fahira menikah dengan Aldwin Rahadian, seorang pengacara, dan dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua orang anak: Nabila Zahra dan Nazira Auliya.
Kedua anaknya jarang tampil di publik, karena Fahira lebih dikenal melalui kiprahnya sebagai senator, aktivis sosial, dan pengusaha.
Selain sebagai seorang politikus, Fahira dikenal sebagai aktivis sosial, dan pengusaha asal Indonesia yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari daerah pemilihan DKI Jakarta sejak tahun 2014.
Ia dikenal sebagai figur independen yang aktif menyuarakan aspirasi warga Jakarta, terutama dalam isu-isu sosial, hukum, dan kesehatan.
HUT Kemerdekaan RI
VIRAL Bocah SD di Gowa Ketahuan Pungut Kue Sisa Pejabat, Endingnya Bikin Nangis Haru |
---|
Besok Hari Terakhir Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen dari PLN |
---|
Promo Merdeka KAI Diskon 20 Persen Diperpanjang hingga 31 Agustus 2025 |
---|
Peringatan HUT ke-80 RI di Caracas: Upacara Bendera dan Peletakan Karangan Bunga di Panteón Nacional |
---|
Armaya Doremi Bangga Kibarkan Bendera Merah Putih di Boston City Hall untuk Pertama Kalinya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.