Materi Sekolah
Reaksi Rakyat di Berbagai Wilayah Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945
Setiap tanggal 17 Agustus, rakyat dari Sabang sampai Merauke mengenang momen bersejarah: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Penulis:
Widya Lisfianti
Editor:
Bobby Wiratama
Berita tersebar cepat melalui telegram, siaran radio, surat kabar, dan dari mulut ke mulut.
Kantor berita Domei di Jakarta mengirim telegram ke Bandung dan Yogyakarta hanya dua jam setelah pembacaan proklamasi.
Siaran radio dari Jakarta segera diteruskan ke berbagai kota seperti Surabaya, Malang, Semarang, dan Madiun.
Penyebaran juga dilakukan saat kegiatan keagamaan, seperti khutbah Jumat di Masjid Besar Yogyakarta.
2. Sumatra
Sejak malam 17 Agustus 1945, berita sudah sampai ke Bukittinggi dan Padang lewat radio.
Tokoh A.K. Gani mengabarkan proklamasi ke Jambi, Bangka, dan Belitung.
Anggota PPKI asal Sumatra juga membawa berita itu pulang dari Jakarta, menyebarkannya lewat jalur darat dan udara.
3. Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara)
Berita pertama diterima lewat siaran radio di Bali pada 17 Agustus.
I Gusti Ketut Pudja, anggota PPKI, mengumumkannya secara resmi pada 23 Agustus 1945. Berita kemudian dikirim ke Kupang dan Sumbawa lewat kurir.
4. Kalimantan
Informasi kemerdekaan didapat dari radio, pelaut dari Jawa, hingga pekerja minyak BPM di Balikpapan.
Di beberapa daerah, berita justru dibawa tentara Australia yang sedang melucuti senjata Jepang.
5. Sulawesi
Meski radio sudah menyiarkan berita, penyebaran luas baru terjadi setelah tokoh G.S.S.J. Ratulangie tiba dari Jakarta pada 20 Agustus 1945.
Berita disebarkan lewat jalur darat, laut, dan oleh para pelaut dari Jawa.
6. Maluku dan Papua
Berita baru sampai di Ambon pada Oktober 1945.
Namun, Papua justru menerimanya lebih cepat, akhir Agustus 1945, melalui siaran radio dari Australia.
Selebaran dibuat dan disebarkan hingga Merauke, lalu diteruskan ke berbagai wilayah Papua.
(Tribunnews.com/Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.