Minggu, 5 Oktober 2025

Materi Sekolah

Reaksi Rakyat di Berbagai Wilayah Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945

Setiap tanggal 17 Agustus, rakyat dari Sabang sampai Merauke mengenang momen bersejarah: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Bobby Wiratama
Canva/Tribunnews.com
HUT KEMERDEKAAN RI - Grafis dibuat di Canva Premium pada Senin (11/8/2025). Reaksi Rakyat di Berbagai Wilayah Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945 

TRIBUNNEWS.COM - Tahun ini, bangsa Indonesia kembali merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-80. 

Setiap tanggal 17 Agustus, rakyat dari Sabang sampai Merauke mengenang momen bersejarah: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi adalah pernyataan resmi kemerdekaan suatu negara kepada dunia. 

Peristiwa ini terjadi pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. 

Teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno, didampingi Mohammad Hatta, di hadapan sejumlah tokoh dan rakyat yang hadir.

Namun, perjuangan tidak berhenti di hari itu. 

Seperti dicatat dalam Buku Sejarah Indonesia Kelas XI karya Martina Safitry dkk. (2021), berita proklamasi memicu euforia rakyat di berbagai daerah.

Euforia dan Perlawanan di Berbagai Daerah

Banyak pemuda langsung bergerak untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. 

Ada yang berjalan damai, ada pula yang diwarnai bentrokan, seperti peristiwa di Surabaya. 

Di Jakarta, pemuda memprakarsai rapat raksasa di Lapangan Ikada pada 19 September 1945 yang berakhir damai, meski diawasi ketat tentara Jepang.

Baca juga: Isi Lengkap Pidato Soekarno pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Di Surabaya, pada hari yang sama, terjadi insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, ketika pemuda menurunkan bendera Belanda yang dikibarkan Ploegman, lalu merobek bagian birunya hingga menjadi Merah Putih.

Yogyakarta pun menunjukkan dukungan penuh. 

Pada 19 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII menyatakan selamat atas proklamasi, lalu secara resmi mengakui Republik Indonesia pada 5 September 1945.

Selain aksi langsung, dukungan juga muncul dalam bentuk grafiti proklamasi di berbagai kota. 

Banyak tulisan dibuat dalam bahasa Inggris untuk menarik perhatian dunia internasional dan Sekutu, sesuai semangat Atlantic Charter yang menjamin hak menentukan nasib sendiri.

Penyebaran Berita Proklamasi di Tiap Wilayah

1. Jawa

Berita tersebar cepat melalui telegram, siaran radio, surat kabar, dan dari mulut ke mulut. 

Kantor berita Domei di Jakarta mengirim telegram ke Bandung dan Yogyakarta hanya dua jam setelah pembacaan proklamasi. 

Siaran radio dari Jakarta segera diteruskan ke berbagai kota seperti Surabaya, Malang, Semarang, dan Madiun. 

Penyebaran juga dilakukan saat kegiatan keagamaan, seperti khutbah Jumat di Masjid Besar Yogyakarta.

2. Sumatra

Sejak malam 17 Agustus 1945, berita sudah sampai ke Bukittinggi dan Padang lewat radio. 

Tokoh A.K. Gani mengabarkan proklamasi ke Jambi, Bangka, dan Belitung. 

Anggota PPKI asal Sumatra juga membawa berita itu pulang dari Jakarta, menyebarkannya lewat jalur darat dan udara.

3. Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara)

Berita pertama diterima lewat siaran radio di Bali pada 17 Agustus

I Gusti Ketut Pudja, anggota PPKI, mengumumkannya secara resmi pada 23 Agustus 1945. Berita kemudian dikirim ke Kupang dan Sumbawa lewat kurir.

4. Kalimantan

Informasi kemerdekaan didapat dari radio, pelaut dari Jawa, hingga pekerja minyak BPM di Balikpapan. 

Di beberapa daerah, berita justru dibawa tentara Australia yang sedang melucuti senjata Jepang.

5. Sulawesi

Meski radio sudah menyiarkan berita, penyebaran luas baru terjadi setelah tokoh G.S.S.J. Ratulangie tiba dari Jakarta pada 20 Agustus 1945. 

Berita disebarkan lewat jalur darat, laut, dan oleh para pelaut dari Jawa.

6. Maluku dan Papua

Berita baru sampai di Ambon pada Oktober 1945. 

Namun, Papua justru menerimanya lebih cepat, akhir Agustus 1945, melalui siaran radio dari Australia. 

Selebaran dibuat dan disebarkan hingga Merauke, lalu diteruskan ke berbagai wilayah Papua.

(Tribunnews.com/Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved