Sabtu, 4 Oktober 2025

Pendidikan Profesi Guru

Sebelum Mengakhiri Pembelajaran, Refleksikan Apa yang Sudah Bapak/Ibu Guru Pelajari pada Topik IV

Kunci jawaban: Bapak/Ibu Guru, sebelum mengakhiri pembelajaran pada modul ini, refleksikan apa yang sudah Bapak/Ibu Guru pelajari pada topik IV.

Penulis: Sri Juliati
Kolase Tribunnews.com/Canva
JAWABAN CERITA REFLEKTIF - Grafis tentang kunci jawaban Cerita Reflektif modul Pembelajaran Mendalam dan Asesmen (Umum) topik Menerapkan Pendekatan Culturally Responsive Teaching pada Pembelajaran pada PPG 2025 yang dibuat di aplikasi Canva Premium, Kamis (7/8/2025). Inilah kunci jawaban: Bapak/Ibu Guru, sebelum mengakhiri pembelajaran pada modul ini, refleksikan apa yang sudah Bapak/Ibu Guru pelajari pada topik IV. Ceritakan apa inspirasi yang Bapak/Ibu Guru dapatkan setelah mempelajari topik ini? 

Setelah mempelajari topik Culturally Responsive Teaching (CRT), saya sebagai guru SMP mata pelajaran PKN semakin memahami bahwa keberagaman budaya, latar belakang, dan nilai-nilai lokal peserta didik bukanlah tantangan, melainkan kekayaan yang harus dihargai dan diangkat dalam proses pembelajaran.

Inspirasi utama yang saya dapatkan adalah pentingnya menciptakan ruang belajar yang inklusif, di mana setiap siswa merasa diakui identitasnya dan dilibatkan secara aktif. Dalam konteks pembelajaran PKN atau Pendidikan Pancasila, saya terdorong untuk mengaitkan materi tentang nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan demokrasi dengan kehidupan nyata siswa dan budaya lokal yang mereka kenal.

Dengan pendekatan ini, saya ingin menyusun aktivitas pembelajaran yang mendorong siswa untuk berdialog lintas budaya, merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian mereka, dan membangun kesadaran bahwa perbedaan adalah kekuatan. CRT memberi saya semangat baru untuk menjadikan kelas sebagai ruang aman bagi semua identitas budaya, serta menjembatani pembelajaran dengan konteks sosial siswa secara relevan dan bermakna.

Kunci Jawaban Alternatif: 

Sebagai guru Bahasa Indonesia di SMA, mempelajari Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) telah membuka wawasan saya tentang pentingnya mengintegrasikan latar budaya siswa dalam pembelajaran. CRT mengajarkan saya untuk menghargai keragaman budaya, bahasa, dan pengalaman siswa sebagai aset dalam proses belajar. Saya belajar merancang pembelajaran yang relevan dengan konteks budaya siswa, seperti menggunakan cerita rakyat lokal atau karya sastra yang mencerminkan identitas mereka.

Inspirasi terbesar dari topik ini adalah semangat untuk menciptakan ruang kelas yang inklusif dan bermakna. Saya terdorong untuk lebih aktif mendengarkan cerita dan pengalaman siswa, lalu mengaitkannya dengan materi pelajaran, seperti menganalisis puisi atau prosa dengan sudut pandang budaya mereka. 

Pendekatan ini juga menginspirasi saya untuk menggunakan metode interaktif, seperti diskusi kelompok berbasis budaya lokal, agar siswa merasa dihargai dan termotivasi. Dengan CRT, saya yakin pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa, tetapi juga memperkuat identitas budaya siswa, menjadikan mereka lebih percaya diri dan terhubung dengan pelajaran.

*) Disclaimer: 

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved