Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 167: Ulama Nusantara Indonesia
Berikut merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 167: Ulama Nusantara Indonesia
TRIBUNNEWS.COM – Simak, berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 167, karangan Abd. Rahman, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 1671.
Pada buku pelajaran buku pelajaran PAI kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 218 terdapat latihan soal refleksi.
Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 167 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 167: Ulama Nusantara Indonesia
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 167
I. Refleksi
Jika kalian kaji jejak langkah 7 Ulama Nusantara Indonesia yang sudah dipelajari, sebutkan 5 faktor yang menjadi penyebab para ulama tersebut, meraih capaian yang begitu unggul. Jawabannya ditulis tangan, dan cukup 2 lembar saja yang diperkaya dengan data, gambar, atau ilustrasi! Ini tugas pribadi atau individual ya!
Jawaban :
Berikut adalah 5 faktor yang menyebabkan para ulama Nusantara Indonesia meraih capaian yang unggul, yang dapat digunakan sebagai referensi untuk tugas pribadi:
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 237: Latihan Aktivitas 8.3
1. Kemampuan Ilmiah yang Mendalam
Para ulama Nusantara seperti Hamzah al-Fansuri, Syekh Abdurauf al-Singkili, dan KH. Anwar Zahid memiliki kemampuan ilmu agama yang luar biasa.
Mereka tidak hanya memahami teks-teks agama, tetapi juga mampu menjelaskan dan menyebarkan ilmu tersebut dalam bahasa yang dapat dipahami oleh masyarakat.
Penguasaan mereka terhadap berbagai ilmu seperti fiqih, tasawuf, dan tafsir, menjadikan mereka otoritas dalam dunia agama.
Mereka juga berupaya menulis kitab yang menjadi rujukan penting dalam pengajaran agama, seperti Syekh Abdurauf al-Singkili yang menulis Safinat al-Najat, dan Hamzah al-Fansuri yang menyumbangkan banyak karya sastra tasawuf dalam bahasa Melayu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.