Sabtu, 4 Oktober 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Halaman 167: Ulama Nusantara Indonesia

Berikut merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 167: Ulama Nusantara Indonesia

Canva premium
GRAFIS KUNCI JAWABAN - Template kunci jawaban yang dibuat di Canva premium pada Senin (26/5/2025). Berikut merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka halaman 167: Ulama Nusantara Indonesia, karangan Abd. Rahman, dkk. terbitan Kemdikbudristek tahun 2021. 

2. Konsistensi dalam Berdakwah

Para ulama ini memiliki semangat dakwah yang tinggi dan konsisten dalam menyebarkan Islam, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Syekh Yusuf al-Makasari dan Syaikh Abdurauf al-Singkili misalnya, meskipun berada dalam situasi yang sulit, seperti pengasingan atau perang, tetap berkomitmen dalam mengajarkan Islam.

Dedikasi mereka untuk terus mendidik umat dengan prinsip-prinsip yang kokoh telah melahirkan banyak pengikut yang setia.

Keberanian dan keteguhan dalam berdakwah meskipun menghadapi berbagai tantangan menjadikan dakwah mereka sangat berpengaruh.

3. Pengaruh Sosial dan Politik

Beberapa ulama Nusantara tidak hanya terkenal karena kemampuan ilmiah dan dakwahnya, tetapi juga karena pengaruh sosial dan politiknya.

Nuruddin al-Raniri dan Syekh Yusuf al-Makasari, misalnya, berperan dalam memperkenalkan ajaran Islam di kalangan kerajaan dan penguasa lokal.

Mereka memiliki hubungan yang erat dengan raja atau pemimpin daerah, yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan pendidikan Islam secara luas.

Melalui dukungan sosial dan politik ini, mereka mampu mendirikan pesantren dan sekolah Islam yang melahirkan generasi-generasi ulama selanjutnya.

4. Kemampuan Mengadaptasi dengan Budaya Lokal

Para ulama Nusantara sangat pintar dalam mengadaptasi ajaran Islam dengan budaya lokal.

Hamzah al-Fansuri dan Abdus Samad al-Palimbani, misalnya, berhasil menggabungkan nilai-nilai agama dengan kearifan lokal dalam sastra dan adat istiadat masyarakat.

Pendekatan ini membuat ajaran Islam lebih mudah diterima oleh masyarakat yang beragam.

Mereka tidak hanya membawa pesan agama, tetapi juga menyesuaikan cara penyampaiannya dengan cara hidup lokal, sehingga Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

5. Ketekunan dalam Pendidikan dan Pengajaran

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved