Sabtu, 4 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Majelis Masyayikh Dorong Penerapan Standar Mutu Jenjang Pendidikan Tinggi Pesantren

Gus Rozin menekankan bahwa penyusunan standar mutu jenjang pendidikan tinggi Ma’had Aly perlu mempertimbangkan praktik terbaik dari lembaga-lembaga

Penulis: Reynas Abdila
Tribunnews.com/HO/Majelis Masyayikh
STANDAR MUTU - Ketua Majelis Masyayikh, KH. Abdul Ghaffar Rozin dalam forum Halaqah Review Draf 1 Standar Mutu Marhalah Tsaniyah dan Tsalisah di Tangerang, Banten, Selasa (3/6/2025). Ia menegaskan pentingnya penyusunan standar mutu dalam jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren Ma’had Aly. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Masyayikh mendorong penerapan standar mutu yang ketat dan terukur dalam penyusunan jenjang pendidikan tinggi pesantren Ma’had Aly, khususnya level Pascasarjana (Marhalah Tsaniyah) dan Doktoral (Marhalah Tsalitsah).

Penegasan ini disampaikan Ketua Majelis Masyayikh, KH. Abdul Ghaffar Rozin, dalam forum Halaqah Review Draf 1 Standar Mutu Marhalah Tsaniyah dan Tsalisah di Tangerang, Banten. 

Menurutnya, standar pendidikan tidak boleh dirancang secara instan karena akan mengorbankan kualitas dan kedalaman ilmu.

“Ma’had Aly adalah lembaga reproduksi ulama. Kita ingin melahirkan insan yang faqih, yang selesai dengan dirinya sendiri, dan mampu menavigasi maslahat umat. Itu bukan hal yang mudah, dan tidak boleh dimudahkan,” ujarnya, dikutip Selasa (3/6/2025).

Gus Rozin menekankan bahwa penyusunan standar mutu jenjang pendidikan tinggi Ma’had Aly perlu mempertimbangkan praktik terbaik dari lembaga-lembaga keulamaan internasional. Ia menyebut Iran dan Maroko sebagai contoh benchmarking untuk penguatan kualitas pendidikan keagamaan.

“Kita sedang membangun lembaga reproduksi ulama yang ideal yang mutafaqqih fiddin dan faqih fi masalihil khalqi. Standar ini harus mencerminkan kualitas dan karakter ulama yang ingin kita lahirkan,” tambahnya.

Baca juga: Kabar Gembira! 1.100 Beasiswa Doktor untuk Dosen Diluncurkan, Pendaftaran Dimulai Hari Ini

Sekretaris Majelis Masyayikh, KH. Muhyiddin Khotib, menjelaskan pentingnya penyusunan jenjang pendidikan secara sistematis. Menurutnya, setiap tingkatan harus memiliki karakteristik akademik yang berbeda dan berkesinambungan.

“Fokus kita adalah memastikan bahwa M2 dan M3 bukan hanya berbeda secara administratif, tapi juga secara karakteristik akademik. M2 merupakan tahap takwir (penguatan), sedangkan M3 menjadi fase ibda’ (inovasi),” jelasnya.

Ia menilai penguatan jenjang ini penting untuk memastikan keberlangsungan kaderisasi ulama secara menyeluruh dan terstruktur.

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Pendidikan Ma’had Aly Kementerian Agama, Mahrus, menyampaikan bahwa penerapan standar mutu ini akan membawa dampak positif terhadap pengakuan Ma’had Aly di tingkat nasional dan internasional.

“Mulai tahun ini, Insya Allah Ma’had Aly mendapat dukungan riset dari LPDP. Ini adalah kesempatan emas agar pesantren tampil sebagai institusi riset yang unggul dan khas dalam tradisi Islam,” pungkasnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved