Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 121 Kurikulum Merdeka: Sejarah Bani Ummayah di Damaskus
Inilah soal beserta kunci jawaban buku PAI kelas 7 halaman 121 Kurikulum Merdeka tentang sejarah Bani Ummayah di Damaskus.
Kekuasaan Bani Umayah berakhir setelah mereka kalah dari pemberontakan Bani Abassiyah pada tahun 750 M. Sebagaian besar pemimpin Bani Umayah tewas dalam pemberontakan ini, namun salah seorang yang selamat, yaitu Abdurahman ad-Dakhil, berhasil membangun kembali kekuasaan Bani Umayah di Andalusia
2. Bagaimana cara menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat membangun negeri kepada generasi penerus bangsa?
Jawaban:
- Mempelajari budaya dan kesenian hkas Indonesia.
- Ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di lingkungan sekitar.
- Menyadari bahwa Indonesia memiliki banyak suku yang beragam dan memiliki berbagai macam perbedaan yang saling melengkapi.
- Menggunakan berbagai produk lokal.
3. Mengapa kita harus meneladan nilai-nilai yang ada pada sejarah Bani Umayyah di Damaskus?
Jawaban:
- Karena terdapat hikmah - hikmah penting yang ada pada sejarah bani umayyah di Damaskus
- Keimanan kepada-Nya dapat dilakukan dengan melaksanakan segala perintah-Nya.
- Semangat menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia.
- Nilai kebudayaan yang dikembangkan sesuai dengan tuntunan Islam.
- Kesatuan dan persatuan umat Islam serta kerukunan antar umat beragama.
- Memiliki semangat kepahlawanan.
4. Buatlah biografi secara singkat khalifah ‘Umar bin ‘Abd al-‘Azīz!
Jawaban:
Khalifah 'Umar bin 'Abd al-Aziz' lahir pada tahun 63 H, beliau menjabat sebagai khalifah pada saat Dinasti Umayyah pada tahun 717-820 M.
Beliau memerintah meski hanya 2,5 tahun, namun terbilang sukses membawa Dinasti Umayyah menuju era keemasannya.
Pada masanya keadilan dapat ditegakkan dan keamanan meliputi penjuru negeri.
Keadilan tersebut menyebabkan orang yang berhak menerima zakat sulit di cari.
5. Bagaimana usaha yang dilakukan oleh Bani Umayyah dalam bidang pendidikan!
Jawaban:
Dalam usaha memajukan bidang pendidikan, masjid dijadikan sebagai pusat aktivitas ilmiah, sastra, diskusi, dan pembelajaran lainnya.
Pada daerah taklukan, banyak didirikan masjid. Masjid al-Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah juga menjadi pusat kejian ilmu yang sering dikunjungi oleh orang-orang Muslim sari berbagai daerah.
*Disclaimer:
Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua dalam mendampingi proses belajar siswa.
Semua soal berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Linda)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.