Materi Sekolah
Mengenal Siklus Hidrologi, Proses Evaporasi hingga Presipitasi, dan Pengaruhnya Terhadap Iklim
Siklus Hidrologi atau siklus air terjadi setiap hari, berikut ini penjelasan proses Evaporasi hingga Presipitasi, serta pengaruhnya terhadap iklim.

Sebagian besar air tawar Bumi adalah es, yang terkunci dalam gletser besar, lapisan es, dan lapisan es.
Ketika es mencair, maka bentuknya berubah cair.
Kemudian, laut, danau, sungai, dan akuifer bawah tanah semuanya menampung air cair.
Sedangkan air yang berbentuk gas adalah perwujudan air yang tidak terlihat.
Uap air tidak tersebar merata di atmosfer.
Di atas lautan, uap air jauh lebih melimpah, membentuk sebanyak empat persen dari udara.
Sedangkan di atas gurun yang terisolasi, uap air kurang dari satu persen.
Baca juga: Mengenal 4 Struktur Lapisan Bumi dan Karakteristiknya, Lapisan Kerak Bumi hingga Inti Bagian Dalam
Pengaruh Siklus Air terhadap Iklim
Siklus air memiliki pengaruh pada iklim dan ekosistem bumi.
Iklim adalah kondisi cuaca suatu daerah yang luas dan dievaluasi selama periode waktu tertentu.
Dua komponen cuaca yang berkontribusi terhadap iklim adalah kelembaban dan suhu.
Kelembaban adalah jumlah uap air di udara.
Beberapa daerah mengalami kelembaban yang lebih tinggi daripada yang lain karena uap air tidak didistribusikan secara merata oleh siklus air.
Hal ini menyebabkan iklim yang sangat berbeda.
Pulau-pulau atau daerah pesisir biasanya jauh lebih lembab daripada daerah pedalaman, karena perbedaan jumlah uap air yang terbentuk di atmosfer.
Suhu suatu wilayah juga bergantung pada siklus air.
Saat air menguap, air menyerap energi dan mendinginkan lingkungan setempat.
Sedangkan saat air mengembun, air melepaskan energi dan menghangatkan lingkungan setempat.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Materi Sekolah