Kerajaan Kediri: Perkembangan Politik, Sosial, Ekonomi, dan Beberapa Karya Sastra Peninggalannya
Simak inilah perkembangan Kerajaan Kediri di bidang politik, sosial, ekonomi, dan beberapa karya sastra peninggalannya.
Perkembangan Politik, Sosial, dan Ekonomi
Pada masa awal pemerintahan Jayabaya, kekacauan akibat pertentangan dengan Janggala terus berlangsung.
Kemudian, pada tahun 1135 M, Jayabaya berhasil memadamkan kekacauan tersebut.
Sebagai bukti, adanya kata-kata panjalu jayati pada Prasasti Hantang.
Setelah kerajaan stabil, Jayabaya mulai menata dan mengembangkan kerajaannya.
Kehidupan di Kerajaan Kediri menjadi teratur. Semua rakyat hidup makmur dengan mata pencaharian sebagai petani padi.
Selain itu, mata pencaharian pelayaran dan perdagangan juga berkembang.
Hal ini ditopang oleh Angkatan Laut Kediri yang cukup tangguh dan mampu menjamin keamanan perairan Nusantara.
Di Kediri telah ada Senopati Sarwajala (panglima angkatan laut).
Barang perdagangan di Kediri antara lain emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang.
Masyarakat juga telah sadar akan adanya pajak dengan menyerahkan barang atau sebagian hasil buminya kepada pemerintah.
Menurut berita Cina dan kitab Ling-wai-tai-ta, dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang memakai kain sampai di bawah lutut dengan rambut yang diurai.
Rumah-rumah mereka bersih dan teratur, dengan lantai ubin yang berwarna kuning dan hijau.
Dalam perkawinan, keluarga pengantin wanita akan menerima mas kawin berupa emas.
Rajanya berpakaian sutera, memakai sepatu, perhiasan emas, dan rambutnya disanggul ke atas.