Di Swiss, 70 Persen Lulusan SMA Pilih Melanjutkan ke Pendidikan Vokasi
Muliaman D Hadad berharap kualitas dan produktivitas sumber daya manusia tidak menjadi missing link dalam proses pembangunan ekonomi Indonesia
Dengan begitu, nantinya sebelum bekerja, mereka tidak lagi ditanya berasal dari perguruan tinggi mana, tapi cukup ditanya apa sertifikat kompetensi yang dimiliki,” ujar Menristekdikti.
Baca: Wali Kota Tangerang Tanggapi Sindiran Menkumham Soal Izin Lahan Gedung Kampus
Senada dengan Menristekdikti tentang sertifikat kompentensi, Sulistiyanto mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan pemerintah memberlakukan super tax deductible atau insentif fiskal dalam bentuk keringanan pajak bagi industri yang berinvestasi pada pendidikan vokasi, serta aktivitas penelitian dan pengembangan.
“Harapannya, seluruh inisatif perusahaan dalam pendidikan vokasi yang menghasilkan lulusan tersertifikasi, berkesempatan mendapatkan insentif tadi.”
Dalam praktiknya, dual system melibatkan sektor industri dalam penyusunan kurikulum pendidikan tinggi yang memadukan pembelajaran teori sebanyak 30 persen dan 70 persen berupa praktik di lingkungan kerja, sesuai kebutuhan industri terkait.
Chairman of Swiss Federal Institute for Vocational Education &Training (SFIVET), Gnaegi Philippe yang hadir sebagai pembicara mengatakan, hadirnya negara bersama sektor privat akan menghasilkan sistem pendidikan vokasi yang efektif, sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.