Selasa, 7 Oktober 2025

Menyelisik Literasi dalam Bahasa Indonesia UTBK-SNBT 2025: Siswa Harus Siap dengan Beragam Topik

Dalam konteks UTBK-SNBT, literasi tidak hanya menuntut kemampuan membaca permukaan, termasuk pemahaman mendalam terhadap isi teks.

|
(Ilustrasi pelaksanaan UTBK SNBT_Gambar dibuat dengan AI Chat GPT Plus)
LITERASI DALAM UTBK-SNBT - Dalam konteks UTBK-SNBT, literasi tidak hanya menuntut kemampuan membaca permukaan, termasuk pemahaman mendalam terhadap isi teks. (Ilustrasi pelaksanaan UTBK SNBT_Gambar dibuat dengan AI Chat GPT Plus) 

Latih diri membaca teks-teks populer dari berbagai bidang, seperti artikel IPA dan IPS, artikel sains populer, ensiklopedia, serta tulisan opini berbasis data dari media massa atau jurnal populer. Hal ini dapat membiasakan otak mengenali struktur wacana dan istilah lintas bidang.

  • Latihan Soal Berdasarkan Teks Multidisiplin 

Cari dan kerjakan soal-soal latihan literasi dari tahun-tahun sebelumnya, atau soal simulasi yang menyajikan topik Biologi, Ekonomi, Fisika, atau lainnya dalam bentuk bacaan. Perhatikan bagaimana soal menguji kesimpulan, inferensi, penilaian sikap penulis, hingga argumentasi teks.

  • Kuasai Strategi Membaca Cepat dan Selektif 

Waktu yang tersedia untuk mengerjakan soal terbatas. Oleh karena itu, peserta perlu terampil menentukan ide pokok, mengidentifikasi kata kunci, dan menyimpulkan isi bacaan dengan cepat.

  • Berlatih Menulis Ringkasan dan Tanggapan 

Meskipun UTBK bersifat pilihan ganda, melatih diri menulis ringkasan dan tanggapan terhadap bacaan bisa memperkuat kemampuan analitis dan pemahaman mendalam terhadap bacaan.

  • Diskusi Kelompok dan Kajian Mandiri 

Bentuk kelompok belajar untuk mendiskusikan teks dari berbagai topik lintas keilmuan. Kajian bersama dapat memperluas sudut pandang dan membantu memahami teks yang awalnya terasa asing.

Korelasi antara Program Literasi terhadap Prestasi Siswa

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.

Misalnya, penelitian oleh Hendrika dan Zainuddin (2020) menemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara program literasi terhadap prestasi belajar siswa.

Variabel program literasi yang digunakan adalah frekuensi siswa dalam menjalankan program 15 menit membaca buku nonpelajaran, sedangkan prestasi belajar siswa dilihat dari nilai rapornya.​

Evolusi Soal Literasi dalam Bahasa Indonesia 

Perkembangan soal literasi dalam Bahasa Indonesia selama beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya pergeseran signifikan, dari soal-soal yang berfokus pada pemahaman literal ke soal-soal yang menuntut kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif dan mencakup topik di berbagai bidang keilmuan.

Tidak hanya teks sastra dan nonfiksi tradisional, kini muncul pula teks berupa grafik, tabel, infografik, opini, hingga iklan yang menuntut keterampilan membaca multimodal.

Keberagaman topik pun semakin luas—mulai dari isu sosial, sains, sejarah, budaya populer, hingga kehidupan digital. Hal ini mencerminkan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga kemampuan memahami dan menggunakan informasi secara efektif dalam berbagai konteks kehidupan.

Berikut contoh model soal Literasi dalam Bahasa Indonesia pada UTBK – SNBT 2025:

Nilai Gizi dan Proses Pengolahan Susu

Susu merupakan satu di antara sumber gizi penting, khususnya bagi anak usia dini yang sedang mengalami masa pertumbuhan pesat. Sebagai minuman alami, susu mengandung berbagai zat gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang mendukung perkembangan tubuh dan fungsi otak. Meskipun demikian, harga susu—terutama dalam bentuk kemasan siap minum—sering dianggap cukup mahal karena melewati proses pengolahan yang kompleks.

Di pasaran, susu kemasan tidak hanya mengalami pasteurisasi untuk membunuh mikroorganisme, tetapi juga ditambahkan pemanis seperti sukrosa serta zat penambah rasa guna meningkatkan daya tarik konsumen. Komposisi gizi dalam susu dipengaruhi oleh jenis hewan ternak penghasil susu, makanan yang dikonsumsi, serta kondisi kesehatannya. Rata-rata, 100 mL susu sapi segar mengandung sekitar 259 kilojoule energi.

Secara umum, susu sapi murni terdiri atas 87 persen air, 3,7 persen lemak, 3,5 persen protein, 4,9% laktosa (karbohidrat), dan sisanya berupa vitamin, mineral, serta enzim. Di antara mineral penting yang dikandungnya adalah kalsium, fosfor, natrium, besi, tembaga (Cu), dan seng. Vitamin dalam susu mencakup vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K) dan vitamin larut air (B dan C). Enzim yang terkandung seperti lipase, peroksidase, dan fosfatase juga memainkan peran biologis tertentu. Lipase, misalnya, membantu menguraikan lemak, sedangkan peroksidase dan fosfatase digunakan sebagai indikator kecukupan pasteurisasi karena akan rusak pada suhu tinggi. Jika suhu pemanasan melebihi ambang pasteurisasi, protein dan enzim penting dapat terdenaturasi, sehingga menurunkan mutu gizi susu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved