Ternyata Ini Alasan Mengapa Mensyukuri Pekerjaan Memicu Stres Kerja
Mensyukuri pekerjaan adalah hal baik. Namun, ternyata ada alasan mengapa jika hal itu dilakukan berlebihan bisa memicu stres kerja. Yuk, simak!
Tentu hal tersebut tidak sehat untuk jiwa ragamu. Soalnya, dengan begitu kamu mungkin tidak akan melihat efek positif dari rasa syukur yang benar-benar tulus.
Akhirnya, perasaan negatiflah yang datang dengan intensitas tinggi.
Sedihnya lagi ketika kamu terlalu mensyukuri pekerjaan hingga punya rasa terima kasih yang dipaksakan, kamu mengabaikan bagaimana perasaan itu sebenarnya bisa memotivasimu.
2. Mentolerir hal yang tidak membahagiakan
Ketika kita bekerja lebih dari waktu yang seharusnya berkali-kali, sebagian diri kita boleh jadi sadar itu hal yang salah dan harusnya dihentikan.
Baca Juga: Stres saat Mencari Pekerjaan Bisa Diatasi, Salah Satunya dengan Berpikir Positif
Salah satu caranya ialah dengan membicarakan hal tersebut dengan atasan. Tentu agar itu tidak terulang lagi dalam pekerjaanmu.
Sayangnya, kamu tidak melakukan itu karena dalam situasi buruk itu, kamu berpikir "Bisa jadi nanti di depan ada hal yang lebih buruk lagi."
Kita seakan sibuk mendorong diri sendiri untuk bersyukur atas pekerjaan itu padahal tanpa kita sadari, sebenarnya dalam diri ini tak menyukainya.
3. Bikin lebih rentan terhadap atasan
Rasa bersyukur kamu yang berlebihan dan salah tempat itu bisa dengan mudah dimanfaatkan oleh perusahaan atau atasan dengan memberi ancaman.
Misalnya memanipulasi kita agar bekerja berlebihan atau mereka akan memangkas gaji sebagai alasan untuk memberhentikan kita.
Sayangnya, mereka seakan tahu kamu sebagai karyawan tidak akan mengeluh atau berhenti karena mereka takut tidak akan menemukan pekerjaan baru.
Ketika orang bersyukur karena memiliki pekerjaan, hal itu mungkin menghalangi mereka untuk membela hak-hak mereka yang sebenarnya di kantor.
Baca Juga: Hindari Stres, Ini 4 Cara Mengatasi Beban Kerja yang Tinggi di Kantor
Maka dari itu, kamu perlu mengenali dirimu lebih baik lagi agar tidak perlu memaksakan untuk mensyukuri pekerjaan secara berlebihan hingga tanpa sadar menyakiti diri sendiri. (*)