Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia: Ini Alasan Penulis Nawal El Sadawi Tolak Praktik Sunat Perempuan
Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia, ternyata ini alasan logis Nawal El Sadawi sangat menolak praktik sunat perempuan!
Parapuan.co- Hari ini, tepatnya tanggal 6 Februari 2022 diperingati sebagai Hari Anti Sunat Perempuan Sedunia.
Salah satu penulis Arab terkenal bernama Nawal El Sadawi menentang keras praktik Female Genital Mutilation (FGM) atau yang dikenal dengan sunat perempuan.
Ia menyuarakan isu tersebut pernah menjadi korban dari praktik sunat perempuan saat masih berusia 6 tahun.
Seperti diketahui, Nawal El Sadawi lahir di negara Mesir yang masih sering menerapkan praktik sunat perempuan.
Ternyata, ia pernah jadi korban sunat saat usia enam tahun oleh seorang dokter desa.
“Sejak saya masih kecil, luka dalam yang tertinggal di tubuh saya tidak pernah sembuh,” tulisnya dalam otobiografi.
Menurut data Unicef yang dikeluarkan pada tahun 2016, Mesir adalah salah satu negara dengan angka sunat perempuan tertinggi, menyusul Ethiopia dan Indonesia.
Dalam bukunya yang berjudul The Hidden Face of Eve: Women in the Arab World, ia menceritakan pengalaman dirinya dan kakaknya disunat dengan paksa di kamar mandi rumahnya.
Melansir dari laman Kompas.com yang tayang di parapuan.co, ia mengaku masih ingat dengan jelas tangisan dan teriakan minta tolongnya, namun tak digubris oleh sejumlah orang tak dikenal itu.
Baca juga: 4 Hal Penting yang Perlu Kamu Perhatikan jika Ingin Menjadi Influencer
Parahnya lagi, ia menyaksikan jika ibunya menonton proses sunat perempuan tersebut sambil tersenyum seolah menyetujui.
"Kita ditakdirkan sebelumnya untuk merasakan kesengsaraan, dan bagian tubuh kita direnggut oleh tangan-tangan kejam yang dingin dan tidak berperasaan," tulis Nawal El Sadawi mengutip dari The Washington Post pada Rabu (24/03/2021).
Nawal El Sadawi juga secara lantang mengatakan bahwa praktik sunat perempuan akan membuat perempuan merasa dihina dan terampas haknya.
Pasalnya praktik sunat perempuan, memberikan dampak psikologisnya dalam jangka panjang kepada korbannya.