Fenomena Mobil Baru Dijual Bekas Merebak di China
Tercatat pada April 2025, inventaris mobil penumpang nasional mencapai 3,5 juta unit, sementara beberapa pabrik hanya beroperasi di bawah 50 persen.
Menanggapi keresahan tersebut, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengadakan pertemuan pada 27 Mei lalu bersama pemain besar seperti BYD, Dongfeng dan platform mobil bekas Guazi.
Dalam pertemuan, fokus pembahasan adalah peningkatan pengawasan terhadap transaksi mobil bekas dan pencegahan pelaporan penjualan palsu.
Pemerintah China bahkan disebut-sebut sedang mempertimbangkan aturan seperti yang digunakan Komisi Sekuritas AS untuk menindak praktik manipulatif semacam “channel stuffing”. Channel Stuffing ialah memasukkan stok ke jaringan distribusi untuk memalsukan pendapatan.
Para pakar menyerukan agar industri berhenti menggunakan strategi jangka pendek. Mereka menyarankan perencanaan produksi yang lebih seimbang, transparansi dalam riwayat kendaraan dan garansi, serta perluasan ekspor mobil bekas ke luar negeri seperti Rusia, untuk mengurangi tekanan pasar domestik.
Di tengah masa transisi industri yang penuh tekanan akibat restrukturisasi dan pengetatan kebijakan, masa depan model mobil bekas nol kilometer sangat bergantung pada tindakan regulator dan kedewasaan pelaku industri. Untuk saat ini, beban kehati-hatian tetap ada di tangan konsumen.
Hasil Final China Masters 2025: Jagoan Thailand Ukir Sejarah dan Pertegas Dominasi atas Chen/Toh |
![]() |
---|
Demo Rusuh Belanda, Polisi Dilempari Batu, Mobilnya Dibakar Massa |
![]() |
---|
Fakta Final China Masters 2025: Satu Rekor Gelar Juara Tuan Rumah Ternoda, 3 Wakil di Ambang Sejarah |
![]() |
---|
Jadwal Final China Masters 2025: Indonesia Cuma Nonton, An Se-young Satu-satunya Juara Bertahan |
![]() |
---|
Bobby Nasution Berharap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.