Senin, 29 September 2025

Demo Rusuh di Belanda, Polisi Dilempari Batu, Mobilnya Dibakar Massa

Tiga puluh orang ditangkap dan dua petugas terluka saat sekelompok besar orang bentrok dengan polisi.

|
Penulis: Hasanudin Aco
Foto Tangkapan Layar
DEMO RUSUH - Polisi Belanda menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa anti-imigrasi yang melakukan kekerasan di Den Haag pada Sabtu (20/9/2025). Tampak sebuah mobil polisi dibakar pengunjuk rasa. /Video BBC 

 

TRIBUNNEWS.COM, BELANDA - Polisi Belanda menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa anti-imigrasi yang melakukan kekerasan di Den Haag pada Sabtu (20/9/2025).

Tiga puluh orang ditangkap dan dua petugas terluka saat sekelompok besar orang bentrok dengan polisi.

Beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu dan botol ke arah polisi.

Sekitar 1.500 orang memblokir jalan raya yang melintasi kota dan sebuah mobil polisi dibakar, demikian kantor berita Belanda ANP melaporkan.

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof mengutuk keras unjuk rasa itu sebagai gambaran kekerasan yang mengejutkan dan aneh serta tak tahu malu.

"Sama sekali tidak dapat diterima," ujarnya dikutip dari BBC pagi ini.

Pemimpin sayap kanan Belanda Geert Wilders yang memenangkan pemilu sebelumnya diundang untuk berbicara di depan para demonstran tetapi tidak hadir.

Dia malah mengutuk kekerasan terhadap polisi sebagai "sama sekali tidak dapat diterima" dan mengatakan itu adalah perbuatan "orang-orang bodoh".

Tuntutan pengunjuk rasa

Protes tersebut diorganisir oleh aktivis sayap kanan, menuntut kebijakan imigrasi yang lebih ketat dan tindakan keras terhadap pencari suaka.

Kekerasan meletus ketika kelompok besar pengunjuk rasa, banyak yang mengibarkan bendera Belanda dan bendera yang terkait dengan kelompok sayap kanan, berhadapan dengan pasukan keamanan.

Para pengunjuk rasa juga memecahkan jendela kantor pusat partai kiri-tengah D66, yang dipandang oleh banyak orang di sayap kanan sebagai partai yang melayani elit progresif.

Pemimpin D66 Rob Jetten mengatakan kerusakan di dalamnya sangat parah dan meminta para pengunjuk rasa untuk "menjauhi partai politik".

"Kalau kalian pikir bisa mengintimidasi kami, ya sudahlah. Kami tidak akan pernah membiarkan perusuh ekstremis merampas negara kami yang indah," ujarnya di platform media sosial X.

Tidak seorang pun berada di kantor D66 saat protes terjadi, menurut pejabat partai yang dikutip oleh ANP.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan