Kendaraan Listrik
Toyota Berencana Akuisisi Neta
Jika Neta bangkrut, investor pemerintah akan diprioritaskan dalam pembayaran utang, sehingga pemasok berada dalam risiko.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Jika Neta bangkrut, investor pemerintah akan diprioritaskan dalam pembayaran utang, sehingga pemasok berada dalam risiko.
Yang memperburuk masalahnya, Neta dapat menghadapi denda di Thailand, tempat perusahaan sebelumnya menerima subsidi hingga 150.000 baht (4.100 dolar AS) per kendaraan.
Untuk mempertahankannya, Neta harus memenuhi target produksi lokal pada tahun 2025, jika gagal memenuhinya dapat memicu pembayaran kembali subsidi, bunga dan keringanan pajak.
Meskipun terjadi kekacauan, Neta mempertahankan sejumlah nilai teknologi dan pasar. Pada tanggal 26 Maret, perusahaan tersebut memperoleh perjanjian utang untuk ekuitas senilai 2 miliar yuan (276 juta dolar AS) dengan 134 pemasok utama dan menerima dukungan finansial dari lembaga-lembaga Thailand dan Solotech dari Hong Kong.
Pada tahun 2024, penjualan Neta turun menjadi 64.500 unit dan pada bulan Januari 2025, penjualan anjlok hampir 98 persen dari tahun ke tahun menjadi hanya 110 mobil.
Perusahaan tersebut juga menghadapi kritik atas teknologi yang ketinggalan zaman dan klaim kinerja yang dilebih-lebihkan.
Sebuah video viral menunjukkan Pendiri Neta Fang Yunzhou membungkuk untuk meminta maaf kepada para pemasok dan dealer, menyoroti besarnya krisis tersebut.
Kendaraan Listrik
Ini Risiko Gunakan Mobil Listrik Saat Hujan Deras dan Banjir, Korsleting hingga Kena Sambaran Petir |
---|
Ahli Soal Wuling Airev Terbakar: Penggunaan Tidak Normal dapat Sebabkan Kebakaran |
---|
Mobil Listrik Airev Terbakar di Bandung Jabar, Wuling Ungkap Hal Ini |
---|
Klaim Mampu Tempuh Jarak Hingga 470 Km, VinFast VF 6 Bidik Konsumen Perkotaan |
---|
Siap Saingi Tesla, Produsen Baterai EV CATL Rambah Bisnis Robotaxi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.