Senin, 6 Oktober 2025

Pasar Otomotif 2025 Diprediksi Masih Lesu, Merek-merek Mapan Hadapi Pesaing Baru dari China

Penjualan otomotif di 2024 cenderung turun kendati target penjualan anggota Gabungan Industri Otomotif Nasional di tahun tersebut terlampaui.

|
Penulis: Choirul Arifin
Tribunnews/Choirul Arifin
Suasana pameran otomotif GIIAS, Senin, 22 Juli 2024. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penjualan otomotif di 2024 sebenarnya cenderung turun kendati target penjualan anggota Gabungan Industri Otomotif Nasional (Gaikindo) di tahun tersebut terlampaui. 

Seperti diketahui bersama, Gaikindo memasang target penjualan kendaraan anggotanya secara nasional sebesar 850.000 unit yang merupakan hasil koreksi dari target yang dibuat sebelumnya sebesar 1,1 juta unit.

Andrea Suhendra, pengamat otomotif sekaligus analis bisnis dari Degree Synergy International dalam kegiatan webinar Indonesia Automotive Outlook pada 18 Januari 2024 melalui zoom online mengatakan, penjualan anggota Gaikindo di 2024 meraih angka penjualan 865.723 unit (whole sales) dan 889.680 unit (retail sales). 

Dibanding penjualan yang diraih pada tahun 2023, angka-angka tersebut terjadi penurunan.

Di tahun 2023, penjualan whole sales Gaikindo tercatat sebanyak 1.005.802 unit, sementara retail salesnya sebesar 998.059 unit.  yang diikuti sekitar 400 peserta itu. 

Segmen SUV Tumbuh Signifikan

Dari hasil ulasannya, penjualan kendaraan anggota Gaikindo di segmen kendaraan penumpang, banyak ditopang kendaraan jenis MPV, SUV, LCGC, hatchback dan sedan. 

Namun penjualan segmen kendaraan tersebut dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Misalnya MPV yang pada tahun 2020 meraup penjualan sebesar 37,6 persen, tahun 2024 hanya mencatat market share 35,9 persen.

Segmen kendaraan SUV yang pada tahun 2023 berhasil meraih market share tertinggi sebesar 33,8 persen, tahun 2024 hanya meraih 31,5 persen. 

“Penjualan kendaraan di segmen SUV tumbuh paling signifikan dan konsisten," ujarnya.

"Pemilik merek dan dealer harus fokus pada perluasan penawaran SUV mereka dan peningkatan lini produk untuk menangkap preferensi konsumen ini terutama untuk SUV 7 penumpang sebagai preferensi terbanyak di Indonesia,” kata Suhendra.

Dalam analisanya, Suhendra juga melihat segmen LCGC yang tumbuh 26,9 persen di 2020 dan terus menurun hingga tahun 2022.

Tetapi segmen telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai 26,3 persen pada tahun 2024 ini butuh perhatian di kalangan APM dan tenaga penjual di dealer-dealer. 

Menurutnya, profil pelanggan Indonesia adalah konsumen yang sadar anggaran atau di pasar dengan insentif untuk kendaraan berbiaya rendah.

Baca juga: Suzuki Akan Kenalkan Compact SUV Terbaru di Semester I 2025

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved