Selasa, 7 Oktober 2025

Harno, Setia Merawat Harley Davidson Tua untuk Ajang Balap Moge: Habis Ratusan Juta Nggak Masalah

Harno sampai saat ini setia merawat motor-motor Harley Davidson tuanya yang berasal dari berbagai tahun pembuatan.

Penulis: Choirul Arifin
Tribunnews/Choirul Arifin
Harno dengan tunggangannya, mooge tua Harley Davidson Sporter 1000 cc Iron Head yang dia pakai race di kontes drag race di PIK 2, Jakarta, Jumat, 17 Mei 2024. 

Karenanya, setiap akan membawa Harley WL ini untuk aktivitas touring ke luar kota dia selalu mengajak teman bengkel menemani perjalanan agar bisa membantu memperbaiki jika tiba-tiba rusak.

"Karena saya tak begitu paham soal mesin," akunya blak-blakan.

Touring mengendarai moge tua seperti Harley WL bagi Harno juga ada seninya. Motor tak bisa dipacu digeber kencang terus. Apalagi bikin target waktu jam berapa harus sampai di etape yang ditempuh.

Harley Davidson WL, seri moge Harley klasik yang jadi klangenan Harno di balapan Harley tua.
Harley Davidson WL, seri moge Harley klasik yang jadi klangenan Harno di balapan Harley tua. (dok. pribadi)

"Setiap touring saya tak pernah bikin target waktu sampainya, kalau capek kita istirahat, kadang kita mampir ngopi," ungkapnya.

Semua aktivitas touring yang dia pernah jalani masih di seputaran Pulau Jawa. "Saya touring pulang kampung kalau di daerah saya lagi ada acara saya mudik sambil riding," sebutnya.

Setiap kali touring dia mengaku belum pernah mengajak istri karena anak-anaknya masih kecil.

Koleksi Harley Sporter 1.000 CC untuk Balapan

Harno juga mengoleksi Harley Sporter 1000 cc Iron Head. "Motor ini yang sekarang saya bawa ke balapan ini," kata dia.

Motor ini memakai sasis dan mesin bawaan pabrik. "Yang kita ganti komponen lain seperti tangki. Pelek pakai ring 19 inci dan kapasitas tangki 6 liter."

"Karburator sudah kita ganti ke Mikuni 38 agar asupan bahan bakar lebih lancar," tuturnya.

"Saya punya 1 Harley lagi, yakni Harley SNS sedang saya bangun 1600 cc yang akan fokus saya pakai balapan juga," kata Harno.

Dia mengatakan, menunggangi moge seperti Harley tidak terasa berat kalau sudah dikendarai. "Akan jadi berat kalau kita roboh motornya lalu dibediriin," jelasny a.

Harno mengatakan dia biasa memakai Harley Sporter 1000 cc untuk touring juga.

Di balapan di PIK 2, dia memakai motor ini untuk turun di kelas bracket 14, 15, dan 16 detik. "Saya ikutkan juga di FFA khusus Sporter. Saya ikut di 5 kelas di ajang ini," bebernya.

"Tadi membalap di bracket 16 sempat kebablasan. Di bracket 15 kita sempat kelebihan. Begitu juga di bracket 14. Hari ini kita pas belum beruntung," sebutnya.

Baginya, kalah-menang saat ikut balapan Harley tidak penting. Bisa silaturahmi dengan sesama penggemar Harley lebih penting. "Bagi saya hadiah sebatas penghargaan saja, silaturahmi dengan teman-teman penting."

Merawat Moge Tua Itu Tidak Susah!

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved