Media Tour Suzuki
Produksi Swift dan Ignis di Sagara Plant, 85 Persen Suzuki Gunakan Robot, Ini Alasannya
Siapa sangka dua mobil ini diproduksi lebih banyak campur tangan robot dibandingkan dengan manusia.
Tampak beberapa percikan-percikan api saat pengelasan, Shoji Hatsukawa, asisten manager di bagian engineering Sagara Plant menjelaskan kalau percikan api tersebut menandakan adanya cacat produksi.
Kalau kena percikan api/cacat produksi maka produk tersebut dibuang.
Namun menurutnya saat ini percikan-percikan api sudah bisa dikurangi.
Meski kebanyakan gunakan robot ada juga beberapa campur tangan manusia seperti membantu dan mengecek kinerja robot.
Baca: BMW Z8 Bekas Steve Jobs Dilego Rp 5 Miliar
Dari 610 robot ada 100 orang.
Jadi 85 persen lebih banyak robot dibanding pekerja manusia.
Apa alasannya?
Hatsukawa menjelaskan kalau alasan lebih banyak menggunakan robot untuk keselamatan pekerja manusia.
Baca: Ribuan Bu Nyai se Mataraman Berikrar Dukung Putusan Kiai Sepuh Mendukung Gus Ipul-Anas
Seperti di bagian welding, percikan-percikan api bila mengenai manusia bisa sangat berbahaya.
Sementara itu untuk alasan hasil, kalau pengelasan dilakukan manusia, hasil pengerjaan antara satu pekerja manusia dengan pekerja lainnya berbeda.
Sehingga kadang tak sesuai dengan standar, sementara kalau untuk dilakukan oleh robot hasilnya sama.
Capaian volume produksi di Sagara Plant capai 180 ribu unit dan akan ditingkatkan menjadi 260 ribu unit.
Baca: Anggota DPRD DKI Sebut Dugaan Praktik Prostitusi di Alexis Sudah Rahasia Umum