Senin, 6 Oktober 2025

Akhir Pelarian Bos Terra Luna Do Kwon Setelah Buron, Ditangkap Aparat Montenegro

Sejak Desember 2022, Kejaksaan Korea Selatan menuduh Do Kwon bersembunyi di Serbia, yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan negara tersebut.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Bloomberg
Pendiri Terraform Labs, Do Kwon, dilaporkan ditangkap di Montenegro pada Kamis (23/3/2023). Red notice Interpol dikeluarkan untuk penangkapan Kwon, atas dugaan perannya dalam runtuhnya ekosistem Terra Luna (LUNC) dan Terra USD (USTC) senilai 40 miliar dolar AS pada Mei 2022. Ia juga dicari oleh otoritas di Korea Selatan, Singapura dan Amerika Serikat. 

Do Kwon sendiri merupakan warga negara Korsel berkuliah di Stanford University Amerika Serikat, sebelum akhirnya mendirikan Terraform Labs pada 2018.

Setelah sukses membangun platform jual beli aset digital Kwon lantas menciptakan Terra LUNA, aset kripto berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terraform Labs.

Mata uang kripto ini hadir agar dapat diperjualbelikan di berbagai bursa kripto seperti Binance.

Sebelum runtuh harga Terra LUNA 2.0 bahkan sempat menembus harga termahalnya, yakni 19 USD per unit pada Sabtu (28/5/2022).

Seiring berjalannya waktu banyak investor yang terjun untuk berinvestasi pada sektor properti derivative.

Saking banyaknya orang yang terjun ke ranah tersebut, sebagian besar dari mereka tidak menyangka bahwa harga properti bisa mengalami penurunan. Sampai akhirnya, harga properti benar-benar anjlok di angka 5 USD per keping.

Meski Pengadilan Seoul menjatuhkan sanksi pada Do Kwon, namun pria berkebangsaan Korea Selatan ini membantah bahwa dirinya menjadi penyebab hancurnya kabur Terra LUNA.

Untuk menindaklanjuti penangkapan Do Kwon, Kementerian Luar Negeri Korsel dikabarkan tengah melakukan diskusi dengan otoritas setempat untuk proses ekstradisi. Ini lantaran, Korsel tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Serbia.

Tuai Gugatan

Dwo Kwon menuai gugatan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat atau United States Securities and Exchange Commission (SEC) atas skandal penggelapan dana.

Gugatan tersebut diajukan SEC lewat pengadilan Federal AS, setelah komisi sekuritas asal AS ini menggelar investigasi terkait runtuhnya harga aset stablecoin Terra LUNA menjadi di bawah 1 dolar AS bahkan mendekati nol.

Dalam laporan yang dirilis SEC, Do Kwon terbukti melakukan tindak kriminal penipuan hingga membuat 60 miliar dana investor dinyatakan lenyap tanpa ada yang bertanggung jawab.

Beberapa perusahaan kripto seperti Three Arrows Capital bahkan ikut terjerat krisis likuiditas dan mengalami kebangkrutan imbas dari keruntuhan stablecoin Terra LUNA.

Selain itu, SEC juga menuduh Do Kwon dan Terra dengan sengaja memberikan informasi palsu terkait aplikasi pembayaran selular asal Korsel, Chai. Saat pertama kali meluncur ke publik Do Kwon menyebut aplikasi pembayaran kripto ini bergerak diatas jaringan blockchain Terraform dalam operasinya.

Namun setelah diselidiki lebih lanjut sistem operasi yang menjalankan aplikasi ini masih menggunakan cara tradisional, yang lebih mengejutkan aplikasi pembayaran tersebut merupakan sekuritas yang tidak terdaftar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved